Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
KANDIDAT presiden dari sayap kiri, Lenin Moreno, 63, unggul dalam peroleh suara sementara pada pemilihan Presiden Ekuador, Minggu (19/2) waktu setempat.
Dari suara yang telah masuk ke badan pelaksana pemilu, Moreno berpeluang dan diunggulkan memenangi pemilu.
Dengan 82% suara yang telah diterima Dewan Pemilu Nasional (NEC) Ekuador, Moreno masih memperoleh suara di bawah 39%.
Pesaingnya, kandidat presiden Guillermo Lasso dari partai konservatif dan pro-Barat, Partai Pembuat Kesempatan (CREO), telah mendapat 29% suara.
Pemungutan suara yang digelar itu menjadi ujian legalitas berakhirnya masa jabatan Presiden Ekuador Rafael Correa dari Partai Aliansi Kedaulatan dan Kebanggaan Tanah Air (PAIS).
Namun, pemilu menjadi jalan bagi Moreno dari Aliansi PAIS yang anti-Amerika Serikat (AS) untuk memegang pemerintahan demi menggantikan Correa.
Untuk memenangi pemilu dengan satu putaran, Moreno harus mendapat lebih dari 40% suara. Agar tidak perlu lagi mengikuti pemilu putaran kedua pada 2 April mendatang, dia juga harus memenangi suara dengan selisih 10% dari lawannya.
Saat perhitungan suara masih berlangsung, Moreno menyebut kubunya dengan tanda 'jari silang'. Dengan jari silang itu, dia meyakini bakal meraih suara lebih dari 40%.
"Kami akan memenangi pertempuran," ucap Moreno yang disambut teriakan dan tepukan para pendukungnya di Kota Quito. Saat tampil di hadapan pendukungnya, Moreno juga melantunkan lagu.
Di sisi lain, Ketua Dewan Pemilu, Juan Pablo Pozo, mendesak para kandidat presiden untuk tidak menyatakan kemenangan sebelum ada pengumuman hasil pemilu yang resmi dan sah.
Pengumuman pemilihan presiden Ekuador akan dilakukan pada Senin (20/2) waktu setempat atau hari ini waktu Indonesia.
Jika memenangi pemilu, Moreno akan menjadi Presiden Pertama Ekuador yang menggunakan kursi roda.
Moreno merupakan sebagian kecil dari politisi yang menggunakan kursi roda di dunia. Moreno mengalami kelumpuhan akibat ditembak dalam aksi perampokan pada 1998.
Di sisi lain, jika Lasso yang mantan bankir memenangi pemilu, dia akan menjadi pilar dari sayap kanan untuk memimpin negara Amerika Latin yang didominasi politisi kiri.
Lasso akan menjadi terobosan untuk mendorong dominasi di Amerika Latin yang selama dua dekade telah dikuasai politisi sayap kiri yang berideologi sosialis.
Dalam kampanyenya, Lasso berjanji jika menang pemilu, dirinya memerintahkan Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris, untuk tidak lagi melindungi pendiri Wikileaks Julian Assange.
Sebagaimana diketahui Assange adalah orang yang paling ditunggu untuk diadili di AS. Pasalnya dia terlibat dalam mengungkapkan sejumlah data rahasia negara milik 'Negeri Paman Sam'.(AFP/Ire/I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved