Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
SEBAGAI toko daring, Amazon terus menggenjot pemasaran produk-produk mereka. Perusahaan yang bermarkas di Seattle, Washington, Amerika Serikat (AS), itu tidak bisa sembarangan memilih produk.
Amazon juga perlu cerdas untuk memastikan produk mana yang bakal diserbu konsumen. Tim pemasaran pun menyortir produk-produk yang ditawarkan ke pasaran.
Pada Minggu (15/1) lalu Amazon menawarkan sebuah sandal jepit. Mereka meyakini dengan gambar tokoh yang popular dan mendunia, sandal jepit itu bakal diserbu pembeli.
Amazon menawarkan sandal jepit yang bergambar tokoh antikekerasan atau ahimsa, Mahatma Gandhi. Gandhi adalah tokoh pergerakan kemerdekaan India dalam melawan kolonial Inggris.
Perjuangan Gandhi tidak sebatas dipuja masyarakat India. Gerakan ahimsa dari ahli hukum itu telah mendunia dan dia menjadi tokoh yang melegenda.
Sepasang sandal jepit dari karet busa dan bergambar Gandhi itu dibanderol US$16,99 atau sekitar Rp227 ribu. Namun, saat Amazon menampilkan sandal itu, reaksi pasar tetap sepi.
Justru tanggapan besar datang dari pemerintah dan masyarakat India yang marah. Mereka menilai Amazon menghina dan menistakan tokoh terhormat Gandhi.
Saat sandal itu dipajang situs Amazon, Menteri Luar Negeri (Menlu) India Sushma Swaraj mengaku kecewa dan marah. Bukan hanya itu, pemerintah India akan memberi sanksi tegas terhadap perusahaan tersebut.
Kementerian Luar Negeri India mengeluarkan pernyataan bahwa Amazon harus menghormati perasaan masyarakat dan negara India.
Masyarakat 'Negeri Hindustan' itu juga tak kalah murka terhadap Amazon. Mereka melontarkan kemarahan di media sosial.
"Amazon harus dilarang di India. Mereka telah melewati batas. Ini terlalu," kata Mayank Parmar yang berkicau di Twitter.
'Amazon harus tarik sandal dengan wajah Mahatma Gandhi. Hormati pemimpin kami dan hindari kontroversi', tulis Ashok Tanwar, pengguna lain Twitter.
Kecaman pemerintah India terhadap Amazon bukan hanya soal sandal tersebut. Sebelumnya, Amazon memasarkan keset yang bergambar bendera India.
"Duta besar kami di Washington telah meminta penjelasan Amazon bahwa kendati pihak ketiga yang menyediakan barang, mereka harus hormat terhadap hal yang membuat sensitif dan menyinggung perasaan masyarakat India," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Vikas Swarup.
Di sisi lain, bukan hanya teguran keras yang diterima, Amazon harus berpikir ulang untuk merealisasikan investasi sebesar US$5 miliar di India. (Financial Times/Deri Dahuri/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved