Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
SEBUAH pesawat kargo Turki Boeing 747 TC-MCL yang berangkat dari Hong Kong jatuh di Kirgizstan dan menimpa rumah-rumah warga di sekitar Bandar Udara Internasional Manas, 25 km dari Ibu Kota Bishkek di utara, Senin (16/1).
Insiden itu menewaskan 37 orang, yang merupakan penumpang pesawat dan orang di daratan.
Laporan resmi kepresidenan Kirgizstan menyatakan jumlah korban 31 orang.
Mereka juga mengatakan tim penyelamat menemukan bagian tubuh dari sembilan orang.
Sebanyak 15 orang yang terluka termasuk enam anak dibawa ke rumah sakit.
Laporan lain menyebutkan seorang kru pesawat selamat dari total empat orang di pesawat.
Deputi Perdana Menteri Kirgizstan, Mukhammetkaly Abulgaziyev, mengatakan kecelakaan itu menghancurkan 23 rumah dari 43 rumah di desa itu.
"Menurut informasi awal, pesawat jatuh karena kesalahan pilot," katanya kepada televisi pemerintah setempat.
Gambar-gambar di media sosial yang mengklaim dari lokasi kecelakaan menunjukkan tabrakan menimbulkan kepulan api dan asap dari puing-puing bangunan yang hancur.
Muka pesawat tertancap di dinding rumah bata dengan puing-puing berserakan di sekitarnya.
"Saya terbangun karena ada cahaya terang warna merah dari luar," ungkap seorang korban luka, Baktygul Kurbatova.
Dia mengaku tak mengetahui kronologi kejadian dan hanya mengetahui tiba-tiba atap-atap dan dinding jatuh menimpa keluarganya.
"Saya sangat takut, tapi berusaha melindungi wajah putra saya dengan tangan sehingga puing-puing tidak jatuh menimpanya," tambah Kurbatova.
Juru bicara layanan darurat Kirgizstan, Muhammed Svarov, mengatakan jumlah korban tewas mungkin lebih banyak.
Pekerjaan besarnya ialah mencari korban lain.
Lebih dari 1.000 anggota regu penyelamat sudah diturunkan ke lokasi kejadian.
Perdana Menteri Kirgizstan Sooronbai Jeenbekov dan layanan darurat lokal juga terlihat ada di lokasi kejadian.
Saat ini Bandara Internasional Manas itu ditutup.
Penyebab kecelakaan pesawat berusia 14 tahun itu belum jelas dan rekaman penerbangan belum ditemukan.
Penerbangan TK6491 itu berencana singgah di Manas sebelum melanjutkan perjalanan ke Istanbul, Turki.
Perusahaan kargo ACT Airlines yang berpusat di Istanbul terbang dengan nama MyCargo.
Namun, pemerintah Kirgizstan mengatakan penerbangan itu sendiri atas nama Turkish Airlines.
Turkish Airlines menolak mengomentasi peristiwa itu.
"Kami sampaikan dukacita mendalam untuk seluruh keluarga yang kehilangan anggota keluarga dalam peristiwa tragis pesawat ACT Airlines di Kirgizstan," ungkap Turkish Airlines lewat Twiter.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu juga menghubungi mitranya dari Kirgizstan, Erlan Abdildaev, untuk menyampaikan belasungkawa. (AP/BBC/Ire/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved