Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Warga AS Diminta Jaga Demokrasi

Thomas Harming Suwarta
12/1/2017 05:15
Warga AS Diminta Jaga Demokrasi
(AP/CHARLES REX ARBOGAST)

DALAM pidato perpisahannya di Chicago, Amerika Serikat, Rabu (11/1), Presiden Barack Obama meminta seluruh warga AS untuk mempertahankan demokrasi.

Ia juga memperingatkan bahwa demokrasi bisa saja terancam jika AS menerima demokrasi begitu saja.

Dia juga meminta seluruh warga AS untuk mempertimbangkan hal-hal dari berbagai sudut pandang dan mengatakan bahwa, "Kita harus saling memperhatikan dan mendengarkan."

Obama merupakan presiden kulit hitam pertama di negeri adidaya itu.

Dia terpilih pada 2008.

Dengan proses perpindahan kekuasaan yang damai kepada penerusnya, Donald Trump, yang akan resmi berkantor di Gedung Putih pada 20 Januari, Obama memberi pesan kepada seluruh warga AS dan dunia tentang ciri khas demokrasi AS.

Ketika hendak meninggalkan panggung seusai berpidato, ia mendengar seruan dari pendukung yang hadir, "Empat tahun lagi, empat tahun lagi!"

Obama menanggapi dengan mengatakan, "Tidak, tidak, saya tidak bisa melakukan itu."

Ancaman demokrasi

Obama menambahkan, saat ini ada tiga ancaman terhadap demokrasi AS, yaitu kesenjangan ekonomi, diskriminasi rasial, dan kemunduran masyarakat yang menjadikan kecenderungan umum yang belum tentu benar dan tidak berdasarkan fakta sebenarnya sebagai pijakan.

"Jika Anda lelah berdebat dengan orang asing di internet, cobalah berbicara dengan orang di kehidupan nyata," kata Obama.

Dalam pidato penutupnya, ia mengatakan satu permintaan terakhirnya untuk AS sebagai presiden.

"Saya meminta Anda untuk percaya. Percaya bukan pada kemampuan saya membawa perubahan, tapi percaya pada hatimu yang mampu membawa perubahan."

Obama juga menyerukan pentingnya memberi perhatian pada ilmu perubahan iklim.

Ia juga menegaskan soal antidiskriminasi terhadap kaum muslim di AS.

"Saya menolak diskriminasi terhadap muslim Amerika. Garis demokrasi bisa bergeser ketika kita menyerah pada rasa takut," tegas Obama.

Tidak lupa, Obama bernostalgia tentang masa mudanya di Chicago.

"Saya pertama datang ke Chicago ketika berusia dua puluhan, masih berusaha mencari tahu siapa saya; masih mencari tahu apa tujuan hidup saya."

Ia melanjutkan, "Di lingkungan yang tidak jauh dari sini (tempat Obama berpidato di McCormick Place), tempat saya mulai bekerja dengan kelompok-kelompok gereja dalam bayangan pabrik baja yang tutup. Di jalan-jalan itulah saya menyaksikan kekuatan iman dan martabat senyap para pekerja menghadapi perjuangan dan kehilangan."

Setidaknya 18 ribu orang menghadiri pidato perpisahan Obama di McCormick Place, Chicago, yang sangat emosional itu.

Di sinilah juga tempat ketika Obama berpidato setelah mengalahkan Mitt Romney dalam pemilihan pada 2012 lalu.

Menurut Pusat Jajak Pendapat Associated Press-NORC Center for Public Affairs, Obama dipandang baik oleh 57% orang Amerika.

Angka itu setara dengan pendahulunya, Bill Clinton, ketika mengakhiri jabatannya sebagai presiden AS.

Kesempatan itu juga dipakai Obama untuk menyampaikan rasa terima kasih dan sanjungannya yang tulus kepada istrinya, Michelle LaVaughn Robinson Obama, juga kedua putri mereka, Malia dan Sasha, serta Wakil Presiden Joe Biden dan seluruh staf Gedung Putih yang melayaninya selama delapan tahun menjabat. (BBC/AFP/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya