Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Indonesia dan ASEAN Jadi Penyeimbang

(Ths/I-2)
08/12/2016 04:40
Indonesia dan ASEAN Jadi Penyeimbang
(AFP PHOTO / HOANG DINH NAM)

INDONESIA dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) diharapkan muncul sebagai kekuatan penyeimbang di tengah fenomena global yang memiliki tiga kekuatan utama yang meliputi dunia Islam, Barat, dan Tiongkok. Hal tersebut dikatakan Co-founder of Kellog Innovation Network ASEAN Hermawan Kartajaya di sela acara The 7th Annual Kellogg Innovation Network (KIN) ASEAN Forum 2016 yang bertajuk ASEAN in the World di Jakarta, Rabu (7/12)

"Harus dikatakan saat ini bahwa kekuatan global sekarang bertumpu pada tiga hal ini, yaitu Islam, Barat dalam hal ini Amerika Serikat (AS), dan Tiongkok. Dengan situasi seperti ini, Indonesia dan tentunya ASEAN harus mampu memainkan peran menjadi penyeimbang," kata Hermawan. Pemerintah Indonesia, menurut Hermawan, harus memperhitungkan kekuatan dunia Islam. Negara-negara Islam memiliki jumlah penduduk besar dan potensi pariwisata.

"Perlu dipikirkan bagaimana membangun pariwisata yang berbasis halal." Sebagai kekuatan ekonomi dan jumlah populasi penduduknya yang besar, Tiongkok juga memiliki potensi besar. Bahkan potensi pariwisata 'Negeri Tirai Bambu' mencapai 130 juta wisatawan. Namun, Hermawan yang dikenal sebagai pakar pemasaran mempertanyakan seberapa besar potensi tersebut telah dimanfaatkan Indonesia.

"Berapa persen yang diserap Indonesia? Ini harus menjadi perhatian," tegasnya. Pada kesempatan sama, penasihat senior Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia Djauhari Oratmangun menegaskan, dalam era keterbukaan, membangun nasionalisme merupakan sesuatu yang relevan. Namun, bukan nasionalisme eksklusif alias tertutup melainkan nasionalisme terbuka. "Artinya, membangun nasionalisme itu memiliki dua tujuan, yakni ke dalam menyejahterakan rakyat dan keluar membangun relasi serta persahabatan dengan negara-negara tetangga," kata Djauhari.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya