Pesisir Tenggara Darurat Bencana

(AFP/Fox/I-1)
05/10/2015 00:00
Pesisir Tenggara Darurat Bencana
(AFP)
HUJAN deras tanpa henti di wilayah tenggara Amerika Serikat (AS) membuat sejumlah daerah tergenang air, kemarin. Badan Cuaca Nasional AS menyatakan jika hujan deras terjadi lagi dalam 24 jam mendatang, banjir besar akan terjadi di 'Negeri Paman Sam' itu. Negara bagian Carolina Utara dan Carolina Selatan merupakan daerah yang paling terdampak. Namun, Badan Cuaca Nasional mengatakan bencana yang terburuk belum berakhir.

Sejak Kamis (1/10), empat orang meninggal di Carolina akibat cuaca buruk. Gubernur Carolina Selatan Nikki Haley telah memperingatkan bahwa curah hujan akan kembali meningkat selama akhir pekan. Presiden AS Barack Obama pun sudah menyatakan status darurat bagi negara bagian Carolina Selatan dan memerintahkan agar bantuan penanggulangan bencana federal turun ke daerah yang terkena banjir. Badan Cuaca Nasional AS juga memperingatkan banjir kali ini berpotensi menjadi yang terburuk sepanjang sejarah dan bisa mengancam kehidupan warga di bagian tenggara AS.

"Ancaman terus meluas. Bencana banjir akan terus terjadi di bagian tenggara hingga akhir pekan. Hujan dengan intensitas sedang dan tinggi akan terus terjadi di seluruh wilayah," demikian pernyataan Badan Cuaca Nasional AS. Beberapa jalan di kota bersejarah Charleston, Carolina Selatan, terendam sehingga sebagian besar restoran dan bar tutup. Menurut pakar, sistem cuaca di pesisir tenggara AS itu berbeda dengan badai Joaquin yang telah menerjang Kepulauan Bahama lantas menuju wilayah Bermuda.

Di Bahama, rumah-rumah warga hancur, listrik, dan layanan telepon padam akibat dilanda badai Joaquin. "Saya sudah tinggal di sini selama 26 tahun. Saya tidak pernah melihat bencana seperti ini sebelumnya," kata penduduk Kota San Salvador, Bahama, Paul Turnquest, kepada Nassau Guardian. Badan Penanggulangan Bencana Nasional Bahama hingga kemarin masih berupaya mengidentifikasi kerusakan yang terjadi akibat badai berkekuatan 210 kilometer per jam itu.

Polisi mengatakan korban jiwa mungkin saja ada, tapi belum ada laporan yang terkonfirmasi. Bahama dihuni sekitar 385 ribu penduduk dan dikunjungi lebih dari 1,3 juta wisatawan setiap tahunnya. Badai Joaquin lantas mende-kati pulau Bermuda yang berpenduduk 66 ribu jiwa. Potensi kerusakan di pulau kecil tersebut diperkirakan lebih parah daripada yang terjadi di Bahama. Di sisi lain, tim masih mencari kapal kargo El Faro yang hilang kontak pada Kamis (1/10) pagi saat badai mulai melanda Bahama.

Sejauh ini, staf penjaga pantai belum mengetahui nasib kapal beserta krunya. Kapal El Faro yang memiliki panjang 224 meter sedang melakukan ekspedisi dari Florida, AS, ke Puerto Rico saat dilaporkan terjebak dalam badai di dekat pulau Crooked, Bahama. Sebanyak 28 kru asal Amerika dan lima kru asal Polandia berada di kapal tersebut.                    



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya