SETELAH Presiden Burundi Pierre Nkurunziza kembali memenangi pemilihan umum (pemilu), sejumlah mayat ditemukan berserakan di tepi jalanan Kota Bujumbura, kemarin. Di tengah pertanyaan siapa pelaku pembunuhan itu, kelompok propemerintah dan antipemerintah saling tuding.
Sejumlah kalangan berpendapat para korban tewas adalah kelompok oposisi. Sementara itu, kalangan lain menegaskan para korban berasal dari kelompok propemerintah.
"Kami menemukan mayat hampir setiap hari di jalanan Bujumbura, kadang disertai dengan bekas (tindak) kekerasan ekstrem," kata Carina Tertsakian dari Pemantau Hak Asasi Manusia (HAM) setempat.
Para korban tewas ditemukan dalam posisi sama dengan kedua lengan mereka terikat ke belakang. "Otoritas Burundi harus menginvestigasi dan menghukum mereka yang bertanggung jawab," tambah Tertsakian.
Investigasi telah dilakukan, tetapi polisi belum memberi laporan kepada publik. Sejumlah saksi mengatakan para korban ditembak saat malam hari dan ditemukan berserakan saat pagi hari. Ketua Badan HAM PBB Zeid Ra'ad al-Hussein memperingatkan Burundi berisiko dilanda perang saudara.(AFP/Aya/I-3)