TIDAK banyak tempat atau kebun binatang di dunia yang pengunjungnya bisa menonton tingkah polah hewan yang satu ini. Paling afdal tentu mengunjungi panda di negeri asalnya. Pusat Riset Pembiakan Panda, di Chengdu, Provinsi Sichuan, Tiongkok, merupakan tempat yang paling kondang untuk itu. Letaknya masih di seputaran Kota Chengdu. Zou Wenli, atau Alan demikian sapaan pemandu di Chengdu mengatakan waktu yang paling tepat mengunjungi panda ialah pagi hari. Sebaiknya sudah tiba di Pusat Riset sebelum pukul 09.00 pagi. "Karena pagi hari belum panas dan saatnya mereka sarapan. Mereka keluar dari kandang. Kalau hari sudah panas, mereka pilih berdiam di kandang mereka yang ber-AC," tutur Alan, akhir Agustus lalu.
Ya, panda barangkali merupakan hewan paling manja di dunia. Kerja mereka hanya makan dan tidur, dengan tempat tinggal yang dibuat sedemikian rupa agar mereka merasa nyaman. Manusia ingin jadi panda Menurut Alan, panda membuat iri penduduk Chengdu. Bila warga kota ditanya mereka ingin menjadi apa, jawabannya tentu ingin menjadi panda. "Enak, tinggal makan dan tidur saja. Semuanya sudah tersedia," ujar Alan sambil tertawa. Sulitnya membiakkan panda, membuat pemeliharaan dan perawatannya harus dilakukan dengan ekstra hati-hati. Bahkan, untuk membuat panda kawin agar menghasilkan keturunan pun sulitnya bukan main.
Menurut Jason Lu, salah seorang pemandu di Pusat Riset, lebih dari 95% kelahiran panda diperoleh dari inseminasi buatan. Di Pusat Riset, pengunjung dapat melihat panda dari mulai usia 1-2 pekan, remaja 1-4 tahun, hingga yang dewasa yang berusia di atas 5 tahun. Panda-panda remaja disatukan di kandang yang sama. Mereka masih suka bermain, saling menggoda rekan sekandang. "Ketika dewasa, mulai usia 5 tahun, panda bersifat teritorial, jadi harus dipisahkan," ujar Jason.
Ulang tahun 'Atraksi' paling menggemaskan memang di kandang panda remaja. Pada 25 Agustus lalu, terdapat enam ekor panda remaja yang disatukan. Salah satunya, panda bernama Yuan Run tengah berulang tahun. Ia dihadiahi es krim apel oleh perawatnya. Es krim itu menjadi rebutan dua panda yang mungkin di antaranya ialah Yuan Run. "Saya sendiri tidak tahu yang mana Yuan Run. Yang bisa mengenali panda-panda itu hanya perawatnya," ungkap Jason. Sayang, sejak awal tahun lalu, sesi foto sambil mengelus panda ditiadakan akibat insiden di pusat pembiakan panda lain di Tiongkok.
Ketika itu, dua panda mati sebagai dampaknya. Sebelum ditiadakan, tarif berfoto bersama panda dengan durasi sekitar satu menit dipatok 2.000 yuan, atau setara Rp4,5 juta. Namun, pengunjung tetap bisa berjalan-jalan di Pusat Riset Pembiakan Panda, Chengdu, yang ditata menyerupai habitat asli panda. Selain melihat panda, pengunjung pun dapat menyaksikan panda merah. Hewan menyerupai rubah itu juga dikategorikan langka karena banyak diburu untuk diambil bulunya. Sisihkan waktu sedikitnya setengah hari untuk menjelajah pusat riset panda Chengdu.