Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BADAN Antariksa Eropa (ESA), Rabu (14/9) waktu setempat, meluncurkan peta menakjubkan Bima Sakti, termasuk gambar jutaan bintang hingga setengah juta kali lebih terang daripada yang bisa kita lihat dengan mata telanjang. Peta itu merupakan hasil pemotretan dari Teleskop Gaia yang diluncurkan pada 2013 di Prancis. Gambar yang ditangkap teleskop kembar Gaia itu memindai langit berulang-ulang dengan kamera miliaran piksel. "Resolusi ini cukup tajam untuk mengukur diameter rambut manusia pada jarak 1.000 kilometer (620 mil)," kata Anthony Brown, seorang peneliti di Universitas Leiden di Belanda, dan anggota dari pengolahan data dan analisis tim Gaia. Gaia memetakan posisi bintang di Bima Sakti, yang membentang sekitar 100 ribu tahun cahaya, dalam dua cara. Tidak hanya menentukan lokasi dengan memindai setiap beberapa bintang, tapi juga gerakan tiap bintang. Peta Bima Sakti yang baru dirilis itu menunjukkan lokasi detail dari miliaran bintang.
Hal itu merupakan penemuan paling berharga bagi para astronom meski itu hanya 1% dari perkiraan populasi bintang yang ada di galaksi kita. Ribuan benda lain yang sebelumnya tidak terdeteksi juga telah ditemukan lewat teleskop raksasa itu, termasuk asteroid yang mungkin suatu hari nanti mengancam Bumi. Selain itu, terlihat planet berputar yang terdapat bintang di dekatnya dan meledak menjadi supernova. Peluncuran Gaia Space Telescope merupakan misi ambisius Badan Antariksa Eropa (ESA) guna memetakan miliaran bintang di dalam galaksi kita dengan akurasi yang belum pernah ada sebelumnya. Tujuannya ialah mengubah pemahaman tentang kosmos di sekitar kita. Misi itubertolak dari Guyana-Perancis menggunakan Roket Soyuz milik Rusia. Teleskop ruang angkasa itu menempuh jarak 1,5 juta kilometer jauhnya dari Bumi.
Dalam misinya, Gaia mengorbit di sekitar matahari dan berputar secara perlahan, menangkap gambar objek-objek luar angkasa yang masuk pandangannya. Teleskop itu melakukan tugasnya terus-menerus selama 5 tahun. Setiap objek yang dibidik dipantau sebanyak sekitar 70 kali. Untuk melakukannya, Gaia membawa dua teleskop yang melemparkan cahaya pada kamera detektor raksasa beresolusi satu miliar piksel, yang terhubung dengan tiga instrumen. Instrumen yang disebut ultrastabil dan supersensitif itu kemudian mengukur bintang dengan sangat akurat. Dengan pengamatan berulang selama 5 tahun, instrumen itu mampu menyuguhkan hasil dengan tingkat eror hanya 7 micro-arcseconds. Teleskop itu kemudian mengirim data hasil pantauannya selama 8 jam per hari ke Bumi. Konsorsium Eropa, Data Processing and Analysis Consortium (DPAC), lalu mengolah data yang dikirimkan Gaia ke stasiun Bumi di Cebreros, Spanyol, dan New Norcia, Australia. Selain memetakan sekitar 1 miliar bintang di galaksi Bima Sakti, atau sekitar 1% dari seluruh bintang yang ada, teleskop ruang angkasa itu juga memetakan posisi planet-planet yang ada di matahari lain serta bertugas memperingatkan kita jika ada asteroid yang mendekat ke tata surya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved