Headline

Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.

Aktivis HAM Minta Snowden Diampuni

(AFP/Ths/I-1)
16/9/2016 02:15
Aktivis HAM Minta Snowden Diampuni
(AFP/Spencer Platt)

KELOMPOK pegiat hak asasi manusia (HAM) meluncurkan kampanye guna mendorong Presiden AS Barack Obama untuk mengampuni Joseph Edward Snowden, mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat, yang kini dicap pengkhianat. Snowden jadi buron pemerintah AS setelah dia mengungkap praktik pemerintahan 'Negeri Paman Sam' yang memata-matai warga negaranya, negara lain, dan sejumlah tokoh internasional. Snowden kini sekarang tinggal di Rusia. Pada Rabu (14/9) lalu, Amnesty International, Human Rights Watch, dan American Civil Liberties Union meluncurkan kampanye agar Snowden diampuni. Sejumlah orang kini sudah menandatangani petisi pengampunan terhadap Snowden melalui laman Pardonsnowden.org. Mereka antara lain artis sekaligus penulis terkenal Joyce Carol Oates dan aktor Martin Sheen. Kepada Obama, mereka meminta agar Snowden diberikan grasi sebelum dia melepaskan jabatannya sebagai presiden pada Januari mendatang.

Namun, pihak Gedung Putih langsung bereaksi dan mengatakan tidak akan memaafkan atau mengampuni Snowden. Sekretaris Pers Gedung Putih Josh Earnest membantah bahwa Snowden ialah seorang whistleblower. Earnest mengatakan Snowden harus mengikuti proses hukum di pengadilan di Amerika Serikat dan mungkin bakal menghadapi tuntutan 30 tahun penjara karena melakukan spionase dan pencurian rahasia negara. "Perilakunya sudah menempatkan kehidupan Amerika pada risiko besar dan mempertaruhkan keamanan nasional. Itulah mengapa kebijakan pemerintahan Obama memutuskan Snowden harus kembali ke Amerika Serikat dan menghadapi tuduhan hukum yang sangat serius dan itu harus dia hadapi," kata Earnest kepada wartawan. Pada Juli lalu, Gedung Putih juga sudah menolak petisi yang sama untuk meminta pengampunan terhadap Snowden. Ketika itu, kampanye berhasil mengumpulkan lebih dari 160 ribu tanda tangan. Selama pelariannya, Snowden, 33, hidup berpindah-pindah.

Di Hong Kong, ia bersembunyi di antara pengungsi Sri Lanka di rumah-rumah petak yang sempit dan kemudian menerima suaka politik di Rusia setelah AS mencabut paspornya saat ia pergi ke Ekuador. Direktur Eksekutif American Civil Liberties Union Anthony Romero mengatakan, meskipun tidak ada reaksi positif dari Gedung Putih, mereka tetap optimistis akan bisa mengubah kebijakan pemerintahan Obama asalkan ada respons besar dari publik AS, terutama selama masa kampanye pemilihan presiden berlangsung. Sejauh ini, dukungan pengampunan terhadap Snowden sudah muncul dari Bernie Sanders, yang beberapa waktu lalu bersaing dengan Hillary Clinton dalam memperebutkan tiket calon presiden dari Partai Demokrat. Melalui akun Twitter-nya Bernie menulis, 'Demi kepentingan keadilan akan lebih baik jika pemerintah kita memberikan Snowden beberapa bentuk grasi'. Dalam percakapan melalui video pada Rabu, Snowden menegaskan bahwa ia tidak bisa meyakini pengadilan yang adil di Amerika Serikat di bawah Undang-Undang Spionase. "Undang-undang ini tidak memberikan ruang pembelaan diri bagi seorang whistleblower," ujarnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya