Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
KOREA Utara (Korut) menuding Amerika Serikat (AS) telah menjadikan Semenanjung Korea sebagai ‘pusat ledakan’. Tudingan itu dilontarkan setelah AS mengirimkan dua pesawat pengebom besar B-1B Lancers ke negara sekutu mereka, Korea Selatan (Korsel). Pesawat supersonik B-B1 Lan-cers yang dikirim AS dari pangkalan militer milik ‘Negeri Paman Sam’ di Guam merupakan unjuk kekuatan untuk mengantisipasi serangan Korut. Pasalnya negara yang dipimpin Kim Jong-un tersebut baru melakukan uji coba hulu ledak nuklir pekan lalu. Jenderal Vincent Brooks dari Pasukan Komando Gabungan AS-Korsel mengatakan pengiriman dua pesawat pengebom canggih itu merupakan bentuk komitmen Washington yang ‘tidak tergoyahkan’ untuk membela sekutu mereka di Semenanjung Korea. Washington menyebut unjuk kekuatan militer mereka itu hanya satu contoh dari kekuatan penuh militer mereka. Untuk menangkal ancaman militer Korut, AS juga telah mengaktifkan sistem pertahanan udara antirudal atau terminal high altitude area defense (THAAD). Korut menilai tindakan AS yang mengirim pesawat pengebom besar tersebut telah membuat citra buruk. Washington dipandang telah berusaha untuk melakukan serangan nuklir dengan menempatkan kekuatan militer yang strategis di Semenanjung Korea. “Ini provokasi ekstrem yang ceroboh dari penghasut imperialis AS untuk mendorong situasi Semenanjung Korea sebagai pusat ledakan dari waktu ke waktu,” demikian laporan dari kantor berita pemerintah Korut, NKCA.
Untuk mengantisipasi serangan dari militer AS dan negara tetangga mereka, Korut telah membekali pasukan mereka dengan persenjataan lengkap. Para tentara Korut mengaku telah bersiaga untuk menghadapi peperangan. Setelah mengirim dua pesawat B-1B Lancers, Washington berencana untuk mengirim kekuatan militer lainnya. Dua kapal induk yang bertenaga nuklir, USS Ronald Reagan dan Carrier Strike Group Five, siap bergerak menuju Korsel. Kantor berita Korsel, Yonhap, melaporkan dua kapal induk tersebut akan bergabung dalam latihan militer bersama bulan depan. Kapal induk Carrier Strike Group Five berlayar dari pangkalan militer AS di Jepang.Namun, seorang juru bicara angkatan bersenjata Korsel belum mau berkomentar soal dua kapal induk AS yang siap bergabung dengan militer Korsel untuk melakukan latihan militer bersama. Di sisi lain, kini, Korsel telah menjadi rumah bagi 28 ribu tentara AS. Penempatan personel militer ‘Negeri Paman Sam’ dilakukan sejak berakhir Perang Korea pada 1953. Kedua Korea melakukan perang pada 1950-1953.
Sekutu Korut, Tiongkok, juga bereaksi atas penempatkan kekuatan militer AS di wilayah Korsel. Tiongkok menilai penempatan THAAD bukan hanya untuk menangkal militer Korut, melainkan juga kekuatan militer mereka. (AFP/AP/Ire/I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved