Pakistan Larang Perayaan Malam Tahun Baru, Solidaritas untuk Gaza

PAKISTAN telah melarang perayaan malam Tahun Baru untuk menunjukkan solidaritas dengan warga Palestina di Gaza yang menjadi sasaran agresi militer Israel dan sekutunya.

Pemerintah mendesak masyarakat untuk menunjukkan kesederhanaan. Perdana Menteri Anwaar-ul-Haq Kakar mengatakan karena situasi di Jalur Gaza, pemerintah telah sepenuhnya melarang semua jenis acara yang berkaitan dengan perayaan Tahun Baru.

Pemboman udara dan invasi darat tanpa henti oleh Israel ke Gaza, sebagai pembalasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel. Itu telah menyebabkan sebagian besar wilayah utara wilayah itu hancur dan menewaskan sedikitnya 21.320 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza yang dikelola oleh Hamas.

Serangan 7 Oktober oleh militan Palestina menewaskan sekitar 1.140 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan data dari Israel.

"Seluruh bangsa Pakistan dan umat Islam sangat sedih dengan genosida terhadap warga Palestina yang tertindas, terutama pembantaian anak-anak yang tidak berdosa, di Gaza dan Tepi Barat,” kata Kakar.

Malam Tahun Baru biasanya ditandai dengan cara yang riuh di Pakistan, dengan kembang api dan tembakan dari udara - serta hari libur bank pada tanggal 1 Januari.

Kota Sharjah, di Uni Emirat Arab, pada Kamis (29/12) melarang kembang api Malam Tahun Baru karena perang di Gaza.

"Larangan tersebut merupakan ekspresi tulus dari solidaritas dan kerja sama kemanusiaan dengan saudara-saudara kita di Jalur Gaza,” kata polisi Sharjah dalam sebuah unggahan di Facebook. (AFP/Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Zubaedah Hanum