Israel Menyerang Gaza Ketika PBB Suarakan Keprihatinan

ISRAEL terus melancarkan serangannya terhadap sasaran-sasaran di Gaza. Meskipun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan kekhawatiran dan perlunya menunjuk seorang koordinator bantuan kemanusiaan.

Tentara Israel mengatakan pihaknya menyerang situs militer dan terowongan di Jabalia, Gaza utara, dan Khan Yunis di selatan, ketika pertempuran darat sengit terus berlanjut. Penyerangan itu menyusul insiden di Laut Merah, di perbatasan Lebanon dan di Irak menambah ketegangan regional seputar perang tersebut.

Asap hitam menutupi langit di tengah Gaza pada Selasa sore dan, di selatan, kereta kuda membawa beberapa korban ke rumah sakit di Khan Yunis, menurut gambar AFP.

Baca juga: Jepang Bekukan Aset Tiga Petinggi Hamas

Perang Gaza terjadi setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober dan menewaskan sekitar 1.140 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka-angka Israel. Hamas menyandera sekitar 250 orang, dan 129 di antaranya masih berada di Gaza, kata Israel.

Israel membalas dengan pemboman tanpa henti dan pengepungan yang diikuti dengan invasi darat. Kampanye tersebut telah menewaskan sedikitnya 20.915 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut jumlah korban terbaru yang dikeluarkan kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza.

Baca juga: Israel Klaim Serang Irak, Yaman dan Iran sebagai Aksi Balasan

Sebanyak 2,4 juta penduduk Gaza menderita kekurangan air, makanan, bahan bakar dan obat-obatan, dan hanya sedikit bantuan yang masuk.

Dewan Keamanan (DK) PBB pekan lalu, dalam sebuah resolusi yang tidak menyerukan diakhirinya pertempuran, mengupayakan "pengiriman bantuan kemanusiaan dalam skala besar yang aman dan tanpa hambatan".

Mereka meminta penunjukan koordinator kemanusiaan PBB untuk mengawasi dan memverifikasi bantuan negara ketiga ke Gaza. Pada Selasa PBB menunjuk Sigrid Kaag, menteri keuangan Belanda yang akan habis masa jabatannya, untuk menduduki jabatan tersebut dan mengatakan dia akan mulai bekerja pada 8 Januari.

Setelah perselisihan selama berhari-hari, resolusi tersebut disahkan setelah Washington abstain. Hal ini secara efektif membuat Israel memiliki pengawasan operasional atas pengiriman bantuan.

Diperkirakan 1,9 juta warga Gaza telah mengungsi, menurut PBB, banyak yang mengungsi ke selatan. Layanan internet dan telepon kembali terputus di wilayah Palestina, “karena serangan yang sedang berlangsung,” perusahaan telekomunikasi utama Gaza, Paltel mengumumkan.

“Kami sangat prihatin dengan berlanjutnya pemboman di Gaza Tengah oleh pasukan Israel, terutama setelah militer memerintahkan penduduk untuk pindah ke wilayah tengah Gaza dan Rafah," kata Seif Magango, juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB.

Prancis, sekutu setia Israel, juga mengatakan pihaknya “sangat prihatin” dengan janji Israel untuk mengintensifkan dan memperpanjang pertempuran.

Dalam opini editorial Wall Street Journal yang diterbitkan Senin malam, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kembali perdamaian hanya bisa terwujud jika ada tiga prasyarat: "Hamas harus dihancurkan, Gaza harus didemiliterisasi, dan masyarakat Palestina harus dideradikalisasi."

Pada Selasa, panglima militer Israel Herzi Halevi mengatakan perang "akan berlanjut selama beberapa bulan lagi", sebuah pernyataan yang disampaikan pada awal bulan Desember oleh Menteri Pertahanan Yoav Gallant. Tentara memusatkan upayanya di selatan Gaza, kata Halevi.

Menyaksikan seorang anak meninggal

Pada Selasa, tiga tentara Israel lagi tewas dalam pertempuran di Gaza, sehingga totalnya menjadi 161 orang sejak invasi darat dimulai pada 27 Oktober, kata militer .

Gambar AFPTV dari Beit Lahia, di ujung utara Gaza, menunjukkan tanah dan puing-puing menumpuk di depan rumah sakit Indonesia. Sebuah ambulans tergeletak terbengkalai dan hancur, kusut seperti selembar kertas.

Beberapa penghuni kamp pengungsi Al-Maghazi di Gaza tengah kembali ke reruntuhan rumah mereka setelah serangan yang menurut Kementerian Kesehatan Gaza menewaskan sedikitnya 70 orang. AFP tidak dapat memverifikasi secara independen jumlah korban tersebut.

Sean Casey, koordinator Tim Medis Darurat Organisasi Kesehatan Dunia, adalah bagian dari misi WHO ke Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di kota Deir al-Balah setelah kamp pengungsi diserang.

Dalam sebuah video yang diambil di dalam rumah sakit, Casey tampak menahan air mata ketika menggambarkan seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun, Ahmed, yang dirawat dengan obat penenang untuk meringankan penderitaannya saat dia meninggal, setelah mengalami luka di kepala akibat tertimpa bangunan.

Hanya sebagian kecil rumah sakit di Gaza yang berfungsi sebagian, kata WHO, yang Direktur Jenderalnya Tedros Adhanom Ghebreyesus mengulangi seruannya untuk segera melakukan gencatan senjata. Dia mengatakan upaya bantuan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Gaza.

Tentara Israel mengatakan pihaknya sedang meninjau insiden di Al-Maghazi dan berkomitmen terhadap hukum internasional, termasuk mengambil langkah-langkah yang layak untuk meminimalkan kerugian terhadap warga sipil.

Israel mendapat tekanan yang semakin besar dari sekutunya untuk melindungi non-kombatan.

Konsultasi AS-Israel

Netanyahu mengatakan kepada anggota partai konservatif Likud, ia siap mendukung migrasi sukarela warga sipil keluar dari Jalur Gaza, demikian yang dilaporkan surat kabar Israel Haaretz.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas menolak diskusi semacam itu yang dianggap tidak masuk akal.  Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan gagasan untuk mendorong warga Palestina ke Mesir tidak dapat dimulai.

Blinken bertemu dengan Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer dan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan untuk berkonsultasi mengenai “hal-hal yang berkaitan dengan konflik di Gaza dan kembalinya sandera yang ditahan oleh Hamas”, kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Adrienne Watson.

Israel mengembalikan jenazah 80 warga Palestina yang tewas di Gaza setelah mengambil mereka dari kamar mayat dan kuburan untuk memastikan tidak ada sandera di antara mereka, kata sumber di kementerian kesehatan wilayah tersebut. Belum ada komentar langsung dari pihak militer.

Percikan regional

Dampak perang telah menyebar ke seluruh wilayah, dengan kelompok-kelompok bersenjata yang didukung musuh bebuyutan Israel, Iran, semakin meningkatkan aktivitasnya.

Pasukan militer AS menembak jatuh lebih dari selusin drone penyerang dan beberapa rudal yang ditembakkan pemberontak Huthi Yaman yang didukung Iran pada pengiriman di Laut Merah, kata Pentagon, melaporkan tidak ada kerusakan atau cedera.

Kelompok Huthi telah mengklaim serangan rudal terhadap sebuah kapal di Laut Merah dan serangan pesawat tak berawak terhadap Israel, tindakan terbaru mereka sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza.

Militer Israel mengatakan salah satu jet tempurnya telah mencegat “target udara musuh di wilayah Laut Merah yang sedang dalam perjalanan ke wilayah Israel”.

Di Irak, militer AS melancarkan serangan terhadap kelompok pro-Iran yang mereka tuduh bertanggung jawab atas sejumlah serangan terhadap pasukan AS dan sekutu selama perang Israel-Hamas. Serangan itu merenggut sedikitnya satu nyawa, kata pihak berwenang Irak.

Sebuah rudal anti-tank yang ditembakkan oleh gerakan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon melukai sembilan tentara, kata militer Israel, sementara Hizbullah mengumumkan kematian dua pejuangnya. (AFP/Z-3)