Krisis Sudan Warnai Pertemuan Uni Afrika

18/7/2016 07:50
Krisis Sudan Warnai Pertemuan Uni Afrika
(AP/SAMIR BOL)

PERTEMPURAN antara militer dan mantan pemberontak di Sudan Selatan akan mendominasi pertemuan puncak Uni Afrika yang dibuka, kemarin, di Kigali, ibu kota Rwanda.

Pertempuran terbaru di Sudan Selatan itu telah menewaskan lebih dari 300 orang dan mengakibatkan 40 ribu orang mengungsi.

Kekerasan antara pasukan Presiden Salva Kiir dan pasukan mantan pemberontak dan sekarang wakil presiden, Riek Machar, ini memicu perang saudara di negeri itu.

Saat berbicara dalam pertemuan kelompok pembangunan di kawasan, Intergovernmental Authority on Development (IGAD), di Kigali, Sabtu (16/7) waktu setempat, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan 'tahap kritis' dari krisis Sudan Selatan telah menyentuh pencaknya.

"Sekarang waktunya untuk mengirim pesan yang keras kepada pimpinan Sudan Selatan," kata Ban.

"Orang-orang Sudan Selatan telah dikecewakan pemimpin mereka. Harapan dan impian mereka telah dicoreng dan dikorbankan akibat pertikaian pihak-pihak yang memperkaya diri mereka," tambah dia.

Ban menyatakan pihaknya tidak bisa menoleransi setiap upaya yang mengacaukan stabilitas negara. (AFP/Hym/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya