Headline
IKN bisa menjadi ibu kota Provinsi Kalimantan Timur.
KELOMPOK ekstremis Islamic State (IS) mengaku bertanggung jawab atas aksi bom bunuh diri yang menyebabkan 75 orang tewas di sebuah pusat perbelanjaan Kota Baghdad, Minggu waktu setempat.
Selain itu, serangan bom dengan menggunakan mobil yang merupakan yang terparah di daerah ibu kota Baghdad selama setahun ini juga melukai 130 orang lainnya.
Ledakan persis terjadi saat banyak orang memadati jalan di Distrik Karrada, Kota Baghdad. Mereka sedang bepergian ke toko untuk membeli keperluan jelang Lebaran.
Beberapa bangunan toko juga hangus terbakar dan tampak para petugas medis serta relawan menggotong korban yang terkena ledakan.
IS mengaku bertanggung jawab atas bom mobil itu dalam pernyataan yang didistribusikan secara daring oleh para pendukung kelompok Sunni garis keras.
Disebutkan, ledakan yang terjadi sepekan setelah pasukan keamanan Irak merebut kembali Kota Fallujah dari kelompok militan IS itu menargetkan warga Islam Syiah yang dianggap sesat.
Kebanyakan korban tewas ialah anak-anak.
Disebutkan juga, IS masih menguasai sebagian besar wilayah utara Irak, termasuk Kota Mosul, kota terbesar kedua di negeri itu.
Namun, kelompok itu belakangan terus tertekan oleh pasukan militer Irak dan koalisi pimpinan Amerika Serikat yang terus melakukan serangan udara.
Terakhir, pasukan Irak bisa merebut kembali Kota Fallujah yang sejak 2014 jatuh ke tangan IS dan menjadi benteng pertahanan mereka.
Dalam serangan yang lain, sebuah bom rakitan yang diledakkan di timur Baghdad menewaskan 5 orang dan melukai 16 lainnya.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Diduga, serangan itu merupakan aksi balas dendam IS yang selama ini terus didesak dengan berbagai serangan sekaligus memberikan sinyal bahwa mereka masih bisa membalas.
Jamaeytul Mujahdeen
Selain di Irak, di ibu kota Bangladesh, Dhaka, serangan kaum militan juga menewaskan setidaknya 18 warga asing dan dua polisi serta beberapa orang lainnya luka-luka.
Pemerintah Bangladesh mengumumkan dua hari masa berkabung nasional.
Perdana Menteri Sheikh Hasina dalam pernyataannya memutuskan masa berkabung nasional atas tragedi itu.
Ia sekaligus bersumpah akan berupaya dengan segala kekuatan untuk mengembalikan Bangladesh yang menurut dia sudah mulai diseret ke tepi jurang dan memberikan peringatan serius untuk segera bangkit dari kemungkinan Bangladesh menjadi negara gagal.
Sementara itu, di tengah berbagai kecaman yang ada, kelompok IS mengeluarkan pernyataan dan mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu yang menurut mereka menargetkan orang Barat (Eropa dan Amerika) yang direpresentasi dengan kehadiran kafe di Dhaka.
Dari pernyataan pemerintah Bangladesh, di antara enam orang yang ditembak mati pada saat akhir pengepungan ialah anggota militan bawah tanah dan tidak memiliki hubungan dengan jaringan jihad internasional.
"Mereka anggota Jamaeytul Mujahdeen Bangladesh," kata Menteri Dalam Negeri Asaduzzaman Khan kepada AFP, yang mengacu ke sebuah kelompok yang telah dilarang di Bangladesh selama lebih dari satu dekade.
"Mereka tidak memiliki hubungan dengan IS," tegasnya.
Menurut petugas keamanan Bangladesh, selain 6 pria bersenjata yang ditembak mati oleh pasukan komando saat terjadi pengepungan, 1 pelaku dapat ditangkap hidup-hidup dan sedang diinterogasi intelijen. (AFP/AP/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved