PEMADAM kebakaran New York, Senin (25/10), turun ke jalan memprotes peaturan pemerintah kota yang mewajibkan mereka menerima vaksin covid-19 atau dipecat.
Ribuan pekerja Kota New York, mayoritas pemadam kebakaran, melakukan aksi sepanjang Jembatan Brooklyn hingga Balai Kota di Manhattan sembari membawa spanduk yang berbunyi, 'Kami tidak pernah menanyakan status vaksinasimu ketika kamu menelepon 911' atau 'Dianggap penting kemarin, besok pengangguran'.
Wali Kota New York Bull de Blasio, pekan lalu, mengumumkan seluruh pegawai pemerintag, termasuk polisi dan pemadam kebakaran, harus sudah divaksin covid-19 per 1 November atau akan diharuskan mengambil cuti tanpa bayaran hingga mereka telah divaksin.
Baca juga: Joe Biden Setujui Penerapan Aturan Vaksin Perjalanan Internasional Baru
Hanya 60% dari sekitar 17 ribu pasukan pemadam kebakaran New York teleh divaksin covid-19, jauh lebih rendah dari 84% warga dewasa New Yotk yang telah divaksin.
"Saya tidak menentang vaksinasi," ujar John.
"Saya menentang mandat vaksinasi karena saya merasa itu melanggar kebebasan," lanjut pemadam kebakaran berusia 35 tahun itu. "Saya tidak mau ada orang yang merasa wajib mengungkapkan informasi kesehatan mereka kepada saya."
Adriane Williams, yang telah menjadi pemadam kebakaran selama 19 tahun mengatakan dirinya merasa dipaksa memilih antara hidup dan kariernya.
"Saya akan memilih hidup saya. Namun, saya cinta karier saya dan saya merasa saya seharusnya tidak dipaksa memilih," lanjut perempuan berusia 43 tahun itu. (AFP/OL-1)
