Prancis Perluas Kampanye Vaksinasi Hingga ke Usia Remaja

PRANCIS akan memperluas kampanye vaksinasi covid-19 hingga ke remaja berumur 12 hingga 18 tahun mulai dari 15 Juni mendatang. Hal itu disampaikan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Rabu (2/6).

Saat kunjungan ke Desa Saint-Cirq-Lapopie di Prancis Selatan, Macron juga mengungkapkan bahwa 50% dari populasi dewasa telah setidaknya menerima satu dosis vaksin covid-19.

Dia menyebut hal itu sebagai Sebuah titik balik dalam kampanye vaksinasi covid-19 di Prancis.

Baca juga: Spanyol Izinkan Klub Malam Buka Hingga Pukul 03.00

Pasokan vaksin telah meningkat tajam belakangan ini, mendorong para pejabat untuk memungkinkan pembukaan pendaftaran untuk semua orang dewasa, pada awal pekan ini.

Jadwal tersebut dikabarkan lebih cepat beberapa minggu dari jadwal awal yang telah ditetapkan.

Dengan kondisi negara yang baru saja mulai bangkit dari gelombang ketiga infeksi covid-19, Pemerintahan Macron dengan sigap mengekspansi cakupan vaksin untuk memperlambat penyebaran varian-varian baru covid-19.

Walau begitu, Macron tetap mendesak orang-orang agar tetap berhati-hati dan waspada serta tetap diwajibkan untuk mengenakan masker di beberapa wilayah untuk saat ini.

Macron juga nanti akan mendapatkan vaksin pada Senin (7/6) beserta istrinya.

Pada Rabu (2/6), Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran juga berkata kepada saluran televisi TF1 bahwa program vaksinasi untuk para remaja tidak akan bersifat wajib melainkan secara sukarela dengan persetujuan orangtua mereka.

Program vaksinasi remaja tersebut, lanjutnya, juga akan memudahkan menghindari penutupan sekolah pada awal tahun ajaran berikutnya pada September.  

Prancis dikabarkan sudah mulai bangkit dari dampak gelombang ketiga dengan restoran dan cafe sudah diperbolehkan menjamu tamu di area luar, sedangkan makan di dalam ruangan akan dibuka kembali mulai 8 Juni.

Tekanan terhadap rumah sakit juga sudah berkurang saat pasien covid-19 yang memerlukan perawatan intens sudah menurun secara stabil pada beberapa minggu belakangan. (AFP/OL-1)