Gubernur Florida Cabut Pembatasan Covid-19

GUBERNUR Florida Ron DeSantis, Senin (3/5), mencabut semua pembatasan covid-19 di negara bagian Amerika Serikat (AS) itu dengan alasan gencarnya kampanye vaksinasi di negara bagian itu meski langkah itu dikecam sejumlah wali kota.

DeSantis menandatangani aturan yang membatalkan aturan darurat yang memberlakukan pembatasan covid-19 mulai 1 Juli mendatang.

"Saya melakukan hal itu berdasarkan bukti yang ada," tegas DeSantis dalam konferensi pers mengacu pada menurunnya angka infeksi covid-19 dan kematian saat kampanye vaksinasi terus bergulir.

Baca juga: New York Mulai Longgarkan Pembatasan Sosial Terkait Covid-19

Hampir 8 juta orang, dari total 23 juta warga Florida, telah menerima setidaknya satu dosis vaksin covid-19.

"Pada saat ini, orang yang belum divaksin bukanlah karena tidak adanya vaksin," kata DeSantis.

Di Florida, vaksin covid-19 ditawarkan mulai Jumat (30/4) kepada semua warga yang berusia di atas 16 tahun tanpa perlu membuktikan status tempat tinggal mereka, dokumen yang sebelumnya diperlukan karena tingginya permintaan vaksinasi.

Hal itu berarti vaksin covid-19 bisa diberikan kepada imigran ilegal, yang tidak bisa membuktikan tempat tinggal mereka, serta mereka yang disebut turis vaksin.

DeSantis, kandidat Presiden AS potensial dari Partai Republik untuk Pemilu 2024, mengkritik negara bagian yang masih menjalankan pembatasan covid-19.

Dia menuding negara bagian yang masih menjalanan pembatasan tidak mempercayai keampuhan vaksin covid-19.

Namun, langkah DeSantis itu dikritik sejumlah wali kota di negara bagian itu.

"Saya sangat khawatir dengan keputusan itu karena kami masih berada dalam status darurat kesehatan," ujar Daniella Levine-Cava, Wali Kota Miami-Dade, kota terpadat di Florida.

"Kurang dari separuh warga kami telah divaksin dan kami menghadapi ancaman dari varian baru covid-19," lanjutnya.

Wali Kota St Petersburg Rick Kriseman menuding pencabutan pembatasan itu dilakukan demi ambisi politik DeSantis.

"Hal itu bukan demi kepentingan warga Florida. Ini semua demi politik," kata Kriseman. (AFP/OL-1)