Bolsonaro Tuding Pemeriksaan Dirinya Permainan Politik

PRESIDEN Brasil Jair Bolsonaro, Jumat (9/4), mengatakan dirinya menjadi korban permainan politik ketika seorang hakim Mahkamah Agung memerintahkan Senat untuk membuka penyelidikan terhadap penanganan pandemi covid-19 di negara Amerika Selatan itu.

Bolsonaro mengatakan hal itu setelah Hakim Luis Roberto Barroso memerintahkan penyelidikan terhadap penangan pandemi yang telah menewaskan lebih dari 345 ribu orang di Brasil.

"Barroso tidak memiliki kekuatan moral dan menjalankan kewenangannya secara berlebihan," ujar Bolsonaro di istana presiden di Brasilia.

Baca juga: Slovenia Longgarkan Pembatasan Covid-19

"Saat ini, itu bukanlah hal yang dibutuhkan Brasil. Kita berada dalam titik kritis pandemi, saat banyak orang meninggal dunia. Kita tidak butuh hakim Mahkamah Agung bermain politik dengan Senat," lanjutnya.

Brasil tengah mengalami lonjakan kasus covid-19 yang membuat rumah sakit di mayoritas wilayan negara itu kewalahan.

'Negeri Samba' itu, saat ini, merupakan negara dengan angka kematian akibat covid-19 terbanyak kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS).

Komisi Senat Brasil itu diberi tugas untuk menyelidiki aksi pemerintah federal Brasil, terutama terkait memburuknya krisis kesehatan di Negara Bagian Amazonas, setelah sejumlah pasien covid-19 meninggal karena kehabisan oksigen.

Januari lalu, puluhan orang meninggal dunia di Manaus, ibu kota Amazonas, ketika rumah sakit kehabisan oksigen bagi pasien covid-19. (AFP/OL-1)