Lockdown Digelar, Ibu Kota Cile Sunyi

JALAN-JALAN kosong dan polisi berjaga-jaga di pos pengecekan saay 7 juta penduduk Ibu Kota Cile, Santiago, mulai menjalani lockdown ketat pada Sabtu (16/5) setelah meroketnya angka kasus covid-19.

Aktivitas normal di kota itu turun 85% saat warga hanya diizinkan meninggalkan rumah mereka untuk berbelanja makanan dan obat-obatan serta melakukan olahraga singkat.

"Blok-blok kota kosong. Kami memandang itu sebagai awal yang apik," ujar Menteri Kesehatan Cile Jaime Manalich dari bandara Santiago setelah melakukan patroli udara di kota tersebut.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Kenya Tutup Perbatasan

Kemacetan panjang terjadi pada Jumat (15/5) malam saat warga meninggalkan Santiango, beberapa jam sebelum lockdown diberlakukan pada pukul 22.00 waktu setempat.

Aturan lockdwon yang diumumkan Manalich pada Rabu (13/5) dan akan berlangsung selama setidaknya sepekan memukul harapan negara itu untuk membuka kembali perekonomian.

Infeksi covid-19 sempat menurun hingga 350 dan 500 per hari pada akhir April. Hal itu membuat Presiden Sebastian Pinera melonggarkan aturan lockdown dengan mengizinkan sejumlah toko beroperasi kembali.

Namun, kasus baru berlipat ganda pada 10 hari terakhir. Kasus baru covid-19 selama beberapa hari terakhir tercatat lebih dari 200 kasus per hari.

Negara Amerika Selatan itu mencatatkan 41.428 kasus covid-19 pada Sabtu (16/5) dengan 421 kematian, 27 di antaranya dalam tempo 24 jam terakhir.

Santiago mencatatkan 80% kasus covid-19 di Cile saat ada kekhawatiran fasilitas kesehatan di negara itu tidak akan mampu mengangani penambahan jumlah kasus virus korona. (AFP/OL-1)