Gara-Gara Covid-19, Bayi Dipasangi Pelindung Wajah di Thailand

SEBUAH rumah sakit di Thailand berusaha memberikan perlindungan terbaik bagi dua bayi yang baru lahir di tengah pandemi penyakit virus korona (covid-19). Keduanya dipasangkan pelindung wajah berukuran mungil, yang berfungsi melindungi mereka dari ancaman covid-19.

Dalam pernyataan kepada TIME, rumah sakit Praram 9 Hospital di Bangkok mengatakan pelindung wajah diberikan kepada dua bayi yang hendak dibawa pulang ibu mereka masing-masing pada Kamis (9/4).

Kedua ibu mengaku hendak membawa pulang bayi mereka dengan menggunakan taksi atau moda transportasi publik lainnya.

Baca juga: Kasus Meninggal akibat Covid-19 di AS Lampaui 20 Ribu

"Para perawat khawatir dan membuatkan pelindung wajah untuk kedua bayi," ujar pernyataan Praram 9 Hospital, disitir dari TIME, Minggu (12/4).

"Namun pelindung wajah itu hanya berfungsi untuk jangka pendek," lanjutnya.

Praram 9 Hospital mengatakan sejauh ini pihaknya tidak memiliki satu pun kasus covid-19 pada bayi atau anak-anak.

Melalui tulisan di Facebook, pihak rumah sakit mengatakan pelindung wajah tersebut dibuat untuk "kasus unik" yang hanya diperuntukkan bagi dua bayi spesifik.

Praram 9 Hospital menegaskan, tidak memberikan pelindung wajah untuk semua bayi yang lahir.

"Keselamatan merupakan prioritas tertinggi kami," ungkap Praram 9 Hospital.

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan agar anak-anak berusia dua tahun ke atas mengenakan masker di tengah pandemi covid-19.

Sejumlah pakar meyakini anak-anak berpotensi menjadi pembawa (carrier) covid-19 dan dapat menularkan virus tersebut ke orang lain.

Jamie Macklin dari rumah sakit Nationwide Children’s Hospital di Columbus, Ohio, juga merekomendasikan agar masker hanya digunakan untuk anak di atas dua tahun.

"Bayi dan balita memiliki saluran udara yang lebih kecil. Mereka akan sulit bernapas jika mengenakan masker. Penggunaan masker pada bayi juga berpotensi meningkatkan risiko sesak napas, atau bahkan berujung mati lemas," tutur Macklin.

Berdasarkan data terbaru Universitas Johns Hopkins, hingga Minggu (12/4) siang, total infeksi covid-19 di Thailand mencapai 2.518 dengan 35 kematian. (OL-1)