Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
KRISIS air di New Delhi, India, masih membutuhkan dua pekan untuk diselesaikan. Bersamaan dengan masih keringnya ledeng- ledeng, otoritas setempat telah memberi peringatan, ke marin. Beberapa hari sebelumnya, Kota New Delhi dilanda unjuk rasa. Para demonstran mempro tes dan menyabotase penjatahan air berdasarkan kasta yang dilakukan pemerintah setempat. Pada Senin (21/2), kasta Jat menghentikan protes setelah pemerintah di Negara Ba gian Haryana memenuhi per mintaan mereka. Sebelum permintaan dipenuhi, ma syarakat kasta Jat melakukan kerusuhan, membakar ban, dan menjarah.
Pada saat bersamaan, ribuan tentara di kerahkan untuk mengatasi unjuk rasa. Hingga kini, Dewan Air New Delhi masih berjuang untuk mengatasi pasokan air dalam memenuhi kebutuhan 17 juta warga. Mereka sangat menggantungkan kebutuhan air pa da aliran sungai yang meng itari Kota New Delhi. Kondisi tersebut telah memaksa pemerintah setempat untuk mengusahakan pasokan air bagi para warga di daerah tersebut.
Pemerintah setempat mengerahkan truk-truk air yang memasok air yang sangat didambakan para warga. Pejabat senior urusan air New Delhi, Neeraj Semwal, mengatakan hanya empat dari sembilan tempat pengolahan air yang ada di kota tersebut beroperasi normal. "Kami berharap, untuk memulihkan pelayanan pasokan air, dibutuhkan dua hari sampai tiga hari dan 100% pasokan akan normal kembali dalam waktu 15 hari mendatang," kata Semwal.
Menteri Urusan Air India Ka pil Mishra mengatakan bahwa krisis air masih belum berakhir. Ia mendesak dan menyeru kepada masyarakat untuk tetap melakukan penghematan air. Salah seorang warga K Jagannadha Rao, 73, mengatakan ia dan tetangganya mengantisipasi situasi itu dengan mengisi pe nuh ember dan drum air se telah menunggu seharian penuh sampai mobil-mobil tanki air tiba.
"Kami mengalami kekurangan air selama tiga hari terakhir ini. Sebelumnya, kami tidak pernah membayangkan kondisi seperti ini bisa terjadi," kata pensiunan wartawan itu. Krisis air tersebut menjadi isu serius yang dihadapi pemerintah saat ini. Pasalnya, India telah lama mengalami kekurangan curah hujan. Sementara itu, jumlah penduduk terus meningkat dan kebutuhan air pun terus meningkat.
Pemerintah hanya bisa memenuhi 400 juta galon air, se dangkan kebutuhan setiap harinya sekitar 820 juta air. Banyak rumah tangga memanfaatkan pipa ledeng untuk memenuhi kebutuh air mereka. Sebagian anggota ma syarakat lainnya sangat menggantungkan dari kiriman air dari mobil-mobil tangki yang datang. Kepala Sekretaris Negara Bagian Haryana P K Das menam bahkan, kemarin, tidak ada lagi kekerasan terjadi. Bahkan, pemberlakuan jam malam telah dicabut. (AFP/Ths/I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved