Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

AS Tolak Proposal Damai Korut

23/2/2016 02:05
AS Tolak Proposal Damai Korut
(AFP)

AMERIKA Serikat (AS) menerima proposal dari Korea Utara (Korut) terkait dengan perjanjian damai di Semenanjung Korea, Minggu (21/2) waktu setempat.

Namun, proposal Pyongyang tersebut ditolak 'Negeri Paman Sam' karena Korut tidak bersedia mengurangi senjata nuklirnya.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby, mengungkap tentang pertemuan rahasia antara AS dan Korea Utara untuk mengakhiri perang Korea.

Sebelumnya, pertemuan tersebut dilaporkan media Journal Wall Street.

Media tersebut mengatakan pertemuan tersebut disetujui Presiden AS Barack Obama.

"Untuk lebih jelas, Korea Utara sendiri yang mengusulkan pembahasan tentang perjanjian damai," Kirby mengatakan kepada para wartawan.

"Kami berhati-hati mempertimbangkan proposal mereka dan menekankan bahwa penghapusan senjata nuklir menjadi bagian dari semua pembicaraan," tambah Kirby.

Pihak Korut menolak gagasan yang diajukan AS.

Negara adidaya tersebut tetap memfokuaskan Pyongyang harus tetap menghapuskan program senjata nuklirnya.

Uji coba senjata nuklir kembali dilakukan Korut pada 6 Januari lalu. Uji coba tersebut telah dilakukan empat kali.

Sebelumnya, Korut telah melakukan uji coba serupa pada 2006, 2009, dan 2013.

Uji coba nuklir tersebut sekaligus mengakhiri kontak antara AS dan Korut yang sempat terjalin.

Tidak hanya itu, uji coba nuklir negara yang dipimpin Kim Jong-un tersebut telah memancing kekhawatiran global.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pun langsung menggelar pertemuan.

Mereka telah bersepakat untuk mengeluarkan sanksi tegas baru untuk menghukum Pyongyang.

Pada Kamis (18/2), Obama telah menandatangani langkah-langkah baru untuk mengetatkan sanksi kepada siapa pun yang mengimpor barang-barang atau tekhnologi yang berkaitan dengan senjata pemusnah massal ke Korut.

Sanksi juga akan diberikan kepada siapa pun yang mendukung Korut.

Sejak uji coba roket jarak jauh yang dilakukan Korut, situasi Semenanjung Korea memanas.

Sekutu AS, Korea Selatan, mengecam tindakan provokasi yang dilakukan tetangganya tersebut.

Bahkan, Presiden Korsel Park Geun-hye pun marah.

Ia mengatakan Korsel akan tidak bersikap lemah terhadap Korut.

Korsel siap menghadapi segala ancaman yang dilakukan Pyongyang.

Terkait dengan ketegangan tersebut, Park meminta perusahaan-perusahaan Korsel yang berada di kawasan industri Kaesong yang berada di wilayah Korut untuk menarik diri.

Sebaliknya, ancaman Park ditanggapi secara tegas oleh Kim Jong-un. (AFP/*/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya