Trump dan Clinton Berpeluang Jadi Capres

KINI tersisa hanya lima kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS) dari dua kubu, Partai Republik dan Demokrat, untuk menuju Gedung Putih.

Sabtu (20/2), dalam pemilihan awal (primary) Partai Republik di South Carolina, Donald Trump meraih suara terbanyak.

Di sisi lain, dalam pemilihan kaukus Demokrat di Nevada, Hillary Clinton secara mengejutkan mengalahkan pesaing utamanya, senator Vermont, Bernie Sanders.

Dengan hasil itu, Trump dan Clinton bersaing menuju orang nomor satu 'Negeri Paman Sam'.

Di South Carolina, Trump meraup 32,50% suara.

Dengan raihan itu, pengusaha terkemuka itu kian memperlebar jarak persaingan dengan dua pesaing potensialnya, Marco Rubio yang meraih 22,48% suara dan Ted Cruz dengan 22,33% suara.

Setelah kian di atas angin dalam peta persaingan Republik, miliarder realestat itu bahkan secara blak-blakan menyebut hanya dirinya yang bisa mengalahkan Clinton pada jajak pendapat November mendatang.

Dari sisi Demokrat, Clinton menang dengan raihan cukup baik, meraup 52,6% suara.

Pesaing utamanya, senator Vermont, Bernie San-ders, yang sebelumnya mengalahkan Clinton, meraih 47,4% suara.

Hasil itu menunjukkan persaingan di Partai Demokrat tampaknya akan berlangsung hingga ronde terakhir.

Pasalnya kampanye mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS itu menunjukkan sejumlah kelemahan, khususnya di kalangan pemilih muda.

Kian percaya diri

"Tidak ada orang yang dapat membendung," ungkap Trump kepada jaringan televisi CNN.

"Saya memiliki sejumlah keuntungan, tetapi itu akan menjadi sulit," ujar Trump kepada NBC.

Berbicara dari Palm Beach, Florida, lokasi dari sebuah resornya, ia berbicara lebih bijak dan tidak menyerang.

Pada Minggu (21/2) waktu setempat, ia kembali mengulang menyebut Cruz dan Rubio sebagai yang rival yang tangguh.

"Dia (Cruz) sangat berbakat," kata sang taipan kepada CNN.

"Tentu saja dia bisa mengalahkan saya, dan begitu juga Marco, dan begitu juga yang lainnya. Kau mengetahui hal-hal gila bisa terjadi di dunia politik," paparnya.

Sejauh ini, menurut New York Times, Trump memiliki 61 delegasi, sedangkan Cruz 11 dan Rubio memiliki 10.

Setiap bakal calon setidaknya membutuhkan 1.237 untuk memenangi nominasi partai.

Merujuk pada hasil positif di Iowa dan South Carolina, Trump berpotensi menjadi capres hasil konsensus partai.

Dalam proses pemilu sebelumnya, calon yang unggul di dua negara bagian itu selalu memenangi tiket Partai Republik.

"Aku akan merebut lebih banyak suara Demokrat, merebut lebih banyak pemilih independen," tegasnya.

"Jika saya menang di New York, pemilu selesai," ujar Trump.

"Jika Hillary yang melawan saya, ini akan menjadi pemilihan yang luar biasa. Saya akan menang."

Sementara itu, menurut New York Times, Clinton memiliki 502 delegasi dan Sanders memiliki 70.

Clinton memiliki peluang lebih besar berkat dukungan para pemilih di Nevada.

"Saya ingin meruntuhkan semua penghalang yang membuat orang melangkah mundur," ujar dia kepada CNN, Minggu (21/2). (AFP/AP/I-3)