Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Jepang Miliki Mobilitas Sosial Tertinggi di Asia

MI
20/1/2020 22:50
Jepang Miliki Mobilitas Sosial Tertinggi di Asia
Jepang Miliki Mobilitas Sosial Tertinggi di Asia(AFP)

BERDASARKAN laporan yang diterbitkan oleh World Economic Forum (WEF), Senin (20/1), Jepang memiliki tingkat mobilitas sosial tertinggi dengan peringkat ke-15 di dunia.

Angka tersebut merupakan peringkat tertinggi di antara negara-negara Asia lainnya. Jepang men­cetak nilai tertinggi untuk peluang pendidikan dan pekerjaan. Namun, peringkatnya ditekan oleh upah rendah untuk pekerja.

Negara-negara Eropa mendominasi tempat teratas dalam peringkat mobilitas sosial. Denmark berada di peringkat teratas, diikuti Norwegia, Finland, Swedia, dan Islandia. Sementara itu, Korea Selatan berada di posisi ke-25, sedangkan Amerika Serikat menempati urutan ke-27 dan Tiongkok ke-45.

Tingkat mobilitas sosial yang lebih tinggi berdampak pada peluang yang lebih baik bagi warga negara untuk mengatasi ketidaksetaraan historis untuk mencapai potensi penuh mereka.

Berdasarkan laporan tersebut, rata-rata secara global, 10% teratas orang terkaya di dunia berpenghasilan 3,5 kali lebih banyak dari 40% terbawah, dicatatkan bahwa mobilitas sosial yang rendah meningkatkan ketimpangan perbaikan dalam mobilitas yang akan membantu menghasilkan pertumbuhan ekonomi.

WEF mengatakan, sudah waktunya untuk mengubah fakta bahwa banyak kehidupan seseorang masih sangat ditentukan oleh status sosial ekonomi mereka saat lahir.

“Sehingga masyarakat terlalu sering mereproduksi daripada mengurangi sejarah ketidaksetaraan,” ucapnya seperti dilansir Japan Times.

Ia juga menyebutkan, masalah tersebar luas dan sebagian besar negara berkinerja buruk pada tiga metrik utama, yaitu upah rendah, kurangnya perlindungan sosial, dan sistem pembelajaran seumur hidup yang buruk.

“Ketimpangan telah mengakar dan cenderung memburuk di tengah era perubahan teknologi dan upaya menuju transisi hijau,” tukasnya.

Sebagian besar ekonomi gagal memberikan kondisi yang mana warganya dapat berkembang. Akibatnya, peluang individu tetap tertambat pada status sosial ekonomi mereka saat lahir.

Mobilitas sosial yang buruk ditambah dengan ketimpangan kesempatan menopang gesekan ini. Tingkat mobilitas sosial meningkat dapat bertindak sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi. (JapanTimes/Rif/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya