Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
PARA pemimpin negara Rusia, Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, dan Iran, Kamis (11/2), bertemu di Muenchen, Jerman, untuk mencoba memunculkan lagi harapan baru untuk diadakannya perundingan perdamaian Suriah yang gagal akibat Moskow yang masih terus melakukan serangan udara di Suriah.
Sejauh ini, pasukan Rusia dan Iran, dua sekutu utama rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad di kawasan, terus menggempur kelompok pemberontak anti-Damaskus di kota kunci Aleppo dan belum ada tanda-tanda serangan bakal dihentikan.
Operasi udara yang digencarkan Moskow dinilai menggagalkan upaya perundingan damai di Jenewa, Swiss, awal Februari ini dan Eropa pun semakin terancam oleh kedatangan arus pengungsi yang lebih banyak.
Saat ini puluhan ribu pengungsi pun masih telantar di perbatasan Turki sejak pasukan rezim dan Rusia mengebom Aleppo pada 1 Februari.
Di tengah masa depan perundingan yang tidak pasti ini, Rusia telah mengajukan rencana baru tentang solusi krisis Suriah kepada AS.
Hal itu diungkapkan kantor berita Rusia, TASS, dengan mengutip Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dalam sebuah wawancara dengan harian Moskovsky Komsomolets.
Namun, usulan Kremlin itu ternyata tidak termasuk poin pelengseran Presiden Al-Assad dari pucuk kekuasaan seperti yang dituntut pihak pemberontak, Barat, dan Saudi.
Yang terbaru, Kamis (11/2), Rusia menyatakan siap untuk membahas kemungkinan gencatan senjata di Suriah.
Seruan itu muncul menjelang pertemuan di Muenchen.
"Kami siap untuk membahas kemungkinan gencatan senjata di Suriah," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Gennady Gatilov sebagaimana dikutip TASS.
Gatilov juga menyatakan perundingan perdamaian antara pemerintah dan kelompok oposisi Suriah mungkin saja digelar lebih awal ketimbang jadwal semula pada 25 Februari.
Pejabat AS mengungkapkan Moskow telah mengusulkan gencatan senjata dilakukan pada 1 Maret mendatang dan Washington telah menuntut Rusia segera menghentikan serangan di Suriah.
Pihak AS menginginkan gencatan senjata dan akses kemanusiaan ke kota-kota yang dikepung tentara pemerintah.
"Tidak diragukan bahwa aktivitas Rusia di Aleppo dan di kawasan ini sekarang telah mempersulit upaya perundingan perdamaian Suriah dan mempersulit dilakukan pembicaraan serius," kata Menteri Luar Negeri AS John Kerry.
Sementara itu, kelompok pemberontak, khususnya kelompok moderat yang dilibatkan dalam perundingan, menyatakan mereka tidak akan kembali ke meja perundingan di Jenewa pada 25 Februari mendatang, kecuali aksi pengepungan pemerintah dan serangan udara disetop.
50 ribu mengungsi
Dari medan tempur, Komite Internasional Palang Merah (ICRC), Rabu (10/2), melaporkan setidaknya 50 ribu warga Suriah telah melarikan diri dari pertempuran di Aleppo sejak 1 Februari.
Pasokan air juga terganggu di beberapa bagian provinsi.
Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), lembaga pemantau perang Suriah yang berbasis di Inggris, mengungkapkan sedikitnya 500 orang telah tewas sejak pemerintah Suriah yang didukung serangan udara Rusia, melancarkan serangan besar di Aleppo utara pada 1 Februari.
Menurut SOHR, di antara yang tewas ialah 89 warga sipil termasuk 23 anak, 143 pejuang propemerintah, 274 pemberontak, dan pejuang asing.
Secara keseluruhan, seperti dilaporkan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dikutip kantor berita Anadolu Agency, lebih dari 250 ribu orang terbunuh dan lebih dari 11 juta warga mengungsi sejak perang sipil Suriah meletus pada 2011. (AFP/AP/Aljazeera/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved