Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Primary New Hampshire Digelar

Andhika Prasetyo
10/2/2016 01:00
Primary New Hampshire Digelar
(AFP)

Trump diyakini akan mendapat dukungan besar setelah kalah dari Cruz di kaukus Iowa. Di lain hal, kompetisi Clinton-Sanders diperkirakan sulit.

AJANG primary di Negara Bagian New Hampshire, salah satu dari rangkaian pemilihan pendahuluan untuk menentukan kandidat yang maju untuk menjadi kandidat tunggal calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik dan Demokrat, dimulai Selasa (9/2) waktu setempat.

Pada malam menjelang pemungutan suara primary, hujan salju turun di negara bagian berpopulasi 1,3 juta penduduk itu sehingga menyebabkan lalu lintas terkendala. Warga pun harus menembus udara dan angin dingin untuk tiba di tempat-tempat pemungutan suara. Pemungutan suara pertama dilakukan di wilayah kecil Dixville Notch.

Di Negara Bagian New Hampshire yang terletak di sisi timur laut AS itu, Donald Trump, salah satu kandidat terkuat dari Partai Republik, diyakini akan mendapat dukungan besar setelah dipermalukan Ted Cruz di kaukus Iowa. Adapun Hillary Clinton, kandidat kuat dari Partai Demokrat, berusaha memperlebar jarak dari Bernie Sanders, walaupun kelihatannya akan sulit.

Guna meyakinkan masyarakat serta para pendukung, kampanye pun dilakukan para kandidat. Donald Trump, yang memilih berkampanye di Manchester, kota terbesar di Negara Bagian New Hampshire, meminta seluruh warga pergi ke tempat pemungutan suara dan menggunakan hak pilih mereka. "Ini merupakan waktu yang kritis. Anda harus keluar, harus memilih. Kita harus merayakan pemilihan ini," ujar Trump kepada ribuan pendukungnya.

Trump yang banyak meraih dukungan dari kelompok pekerja kasar dan masyarakat AS berpendidikan rendah mengungkapkan kemarahannya pada perekonomian 'Negeri Paman Sam' yang menurut dia semakin mengkhawatirkan. Pria 69 tahun itu juga menganggap AS tidak lagi dilihat sebagai negara yang besar di dunia.

Kandidat rival Trump, Marco Rubio, politikus pendatang baru yang langsung menghentak AS, dalam kampanyenya mengirimkan pesan untuk membawa negaranya lebih baik lagi. Ia menggarisbawahi seharusnya AS menyebarkan nilai-nilai kebaikan kepada anak-anak yang kelak menjadi penerus bangsa.

"Kita semua tahu bagaimana sulitnya membesarkan anak pada era ini. Lebih mudah bagi anak-anak untuk menangkap yang didapat dari film dan musik daripada nasihat orangtua dan sekolah," ucap Rubio di depan para pendukungnya.

Rubio diprediksi akan menjadi salah satu kandidat terkuat di New Hampshire. Namun, performa buruknya dalam debat kandidat yang digelar pada Sabtu (6/2) lalu membuat para pengamat pesimistis akan nasibnya di primary kali ini. Sementara itu, kandidat lainnya dari Partai Republik juga terus berusaha untuk mengumpulkan suara sebanyak-banyaknya guna menjaga kans dalam perlombaan menuju Gedung Putih. Jika tidak, jalan kandidat yang sebelumnya meraup dukungan sedikit di Iowa, seperti Jeb Bush, John Kasich, dan Chris Christie, diyakini akan segera berakhir.


Prediksi

Dari sisi Partai Demokrat, Hillary Clinton yang unggul sangat tipis dari Bernie Sanders akan berupaya mematahkan prediksi sebagian besar pengamat yang menjagokan rivalnya tersebut dalam primary New Hampshire.

Di negara bagian yang memiliki motto 'hidup bebas atau mati' itu, Sanders diyakini akan menang karena kedekatannya dengan wilayah berpenduduk 1,3 juta jiwa itu. Pria 74 tahun itu ialah Senator Vermont, negara bagian yang terletak tepat di sebelah barat New Hampshire.

Banyaknya jumlah penduduk New Hampshire yang terdaftar sebagai pemilih independen membuat peta kemenangan semakin seru. Beberapa fakta lainnya juga membuat primary di negara bagian tersebut semakin menarik. Dalam sejarah pemilihan presiden AS, 13 kandidat yang unggul di primary New Hampshire akan berakhir di singgasana presiden 'Negeri Paman Sam'. (AFP/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya