Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PETUGAS penyelamat terus berjuang keras berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan ratusan korban gempa yang diduga masih terjebak dalam reruntuhan apartemen. Kemarin, dua korban dapat diselamatkan setelah berlalu lebih dari 50 jam pascagempa berkekuatan 6,4 pada skala Richter mengguncang Taiwan, Sabtu (6/2). Hingga saat ini tercatat 37 tewas. Satu orang selamat bernama Lee Tsong-tian, 40. Regu penyelamat berusaha mengeluarkannya selama hampir 20 jam. Upaya awal gagal karena kaki Lee terjepit reruntuhan.
Sebelumnya, dokter dikirim untuk melihat apakah dengan amputasi, Lee bisa terselamatkan. Namun, rencana itu juga diurungkan karena minimnya ruang gerak untuk operasi. Korban selamat lain seorang perempuan bernama Tsao Wei Ling, 45. Suami dan anaknya yang berusia dua tahun dievakuasi dari bawah reruntuhan dalam keadaan meninggal. Petugas mengatakan ada lima anggota keluarga Tsao yang masih terjebak di dalam bangunan. Presiden Taiwan Ma Ying-jeou, seusai mengunjungi dua korban selamat di Rumah Sakit Tainan, mengatakan masih ada harapan korban lain bisa diselamatkan.
Ma juga menyatakan pemerintah akan berupaya menyelamatkan korban hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Wakil Wali Kota Tainan, Yen Chun-tso, menyatakan hingga saat ini masih lebih dari 100 orang terjebak di dasar bangunan. Setiap korban dari mereka merupakan tantangan bagi regu penyelamat. Petugas penyelamat mengatakan pada saat kejadian banyak anggota keluarga yang berkumpul di Gedung Wei-Kuan untuk menikmati liburan.
Itulah yang menambah jumlah korban yang terjebak dalam apartemen. Jaksa telah menginvestigasi runtuhnya gedung itu setelah korban selamat dan media mempertanyakan keamanan gedung tersebut. Presiden terpilih Tsai Ing-wen yang akan mulai bertugas pada Mei mendatang mengatakan keamanan gedung akan menjadi prioritas pemerintahannya. "Banyak gedung tua di Taiwan yang mesti dicek menyeluruh terkait dengan resistensi terhadap gempa dan bencana alam lainnya," ujarnya. Pada bagian lain, juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arrmanatha Nasir menyatakan hingga saat pihaknya belum mendapat laporan adanya korban warga negara Indonesia akibat gempa di Taiwan. Menurut data Kemenlu, ada sekitar 230 ribu WNI di Taiwan, sebanyak 17 ribu di antaranya berada di Tainan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved