Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
SEJAK mengumumkan diri maju sebagai bakal calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump langsung membuat gebrakan.
Komentar-komentar dan berbagai manuver yang dia lancarkan yang kerap kontroversial langsung melejitkan namanya.
Jika ditinjau dari aspek latar belakang, Trump terhitung pendatang baru di dunia politik.
Ia bukanlah anggota legislatif, gubernur, senator, menteri, ataupun anak bekas presiden seperti sejumlah calon lain dari Partai Republik.
Nyatanya, menjelang primary di New Hampshire, hari ini waktu setempat, dan pascabeberapa debat calon presiden di televisi yang disiarkan secara publik, Trump selalu lolos bahkan unggul daripada para pesaingnya.
Pengusaha miliarder itu juga merajai sejumlah jajak pendapat yang digelar lembaga survei.
Toh, konsistensi posisi itu tidak bertahan hingga pemilihan awal untuk kaukus Iowa, Senin (1/2) malam waktu setempat.
Dengan hasil yang mengejutkan, Trump kalah dari Senator Texas Ted Cruz dengan perolehan 24% berbanding 27,7% suara.
Sebelum kekalahan pada kaukus Iowa itu, Trump telah beberapa kali menyoroti asal-usul Cruz yang disebutnya lahir di Calgary, Alberta, Kanada, dari ibu Amerika.
Cruz, kata Trump, tidak konstitusional untuk menjabat Presiden AS karena tidak lahir di tanah AS.
Saat ditanya wartawan setelah pengumuman hasil kaukus Iowa, Trump mengakui kecewa dengan hasil di Iowa.
Ia bahkan menuding Cruz telah bermain curang sehingga menuntut pemilihan ulang untuk kaukus Iowa.
"Ted Cruz tidak memenangi (kaukus) Iowa. Dia mencurinya. Itu sebabnya semua jajak pendapat itu salah dan karena itu ia mendapatkan jauh lebih banyak suara daripada yang diantisipasi. Benar-benar buruk!" kata Trump.
Pada akun Twitter-nya, Trump bahkan sempat menulis bahwa Cruz memenangi kaukus secara ilegal, tapi kicauannya itu kemudian ia hapus.
Kata 'mencuri' yang dilontarkan Trump merujuk pada laporan yang menyebut bahwa tim kampanye Cruz memberi tahu calon pemilih bahwa kandidat lain, yakni Ben Carson, berniat keluar dari proses pemilu.
Belakangan, tim kampanye Cruz membantahnya dan meminta maaf kepada Carson seraya menyebut itu sebagai kesalahpahaman.
Meski kubu Carson menerimanya, mereka menyebut Cruz sudah menjalankan 'trik kotor'.
Komentar negatif Trump agak berbeda dengan pidatonya di hadapan para pendukung di Des Moines, Iowa.
Di sana, Trump dipandang sedikit lebih rendah hati daripada gayanya yang acap kali dinilai bombastis.
Dia mengakui kekalahan dengan mengatakan posisinya di urutan kedua merupakan sebuah raihan yang baik.
Di lain hal, pihak Cruz tidak terlalu mengambil hati kritik dan tuduhan pedas Trump.
"Realitas baru saja menampar bintang serial reality show. Ia (Trump) kalah di Iowa dan sekarang tidak ada yang membicarakan dia dan karena itu ia bergerilya di Twitter," ujar direktur komunikasi tim kampanye Ted Cruz, Rick Tyler.
Kini, setelah kaukus Iowa, para kandidat menuju New Hampshire, negara bagian berikutnya, untuk pelaksanaan pemungutan suara primary.
Di negara bagian itu, Donald Trump unggul dalam sejumlah jajak pendapat.
Sementara itu, Senator Kentucky Rand Paul dan mantan Senator Pennsylvania Rick Santorum mengundurkan diri dari bursa persaingan Partai Republik karena raihan suara yang sedikit di Negara Bagian Iowa. (BBC/CNN/Hym/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved