Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
PADA Minggu (7/2), Korea Utara (Korut) yang saat ini dipimpin Kim Jong-un, meluncurkan roket pembawa satelit observasi Bumi ke orbit.
Peluncuran itu diklaim sukses.
Pyongyang menegaskan peluncuran itu bertujuan demi keperluan riset dan program ruang angkasa.
Apa pun motifnya, termasuk tuduhan untuk mengembangkan rudal nuklir jarak jauh, lembaga pemantau semua satelit di orbit, North American Aerospace Command atau Norad menyatakan Korut saat ini telah memiiliki dua satelit yang mengitari Bumi.
Kedua satelit yang dikenal dengan nama Kwangmyongsong, yang berarti 'bintang bersinar', mengelilingi orbit dalam sekitar 94 menit.
Organisasi internasional yang melacak pergerakan satelit menunjukkan satelit paling baru melintas hampir tepat di atas Stadion Levi's, Santa Clara, California, Amerika Serikat.
Padahal, sekitar satu jam sebelum peristiwa itu, pertandingan tahunan Liga Sepak Bola Amerika Nasional alias Super Bowl baru saja berakhir.
"Satelit itu hampir melintas tepat di atas wilayah Silicon Valley, tempat saya dan stadion ini berada," kata pengamat teknologi Martyn Williams.
Dia menunjukkan satelit Korut itu melintas pada pukul 20.26, setelah pertandingan selesai.
"Saya menganggapnya tidak lebih dari sebuah kebetulan, tapi salah satu yang menarik," ucapnya.
Pertandingan di Santa Clara, California, itu berakhir pada pukul 19.25 waktu setempat.
Korut menyebut peluncuran satelit yang diklaim sukses tersebut ialah yang keempat.
Dua yang pertama tidak pernah dimintai konfirmasi pihak lain, tapi para ahli di seluruh dunia sepakat Pyongyang telah menempatkan satu satelit ke orbit pada 2012.
Kwangmyongsong 4, satelit terbaru yang diluncurkan, menurut catatan Norad, memiliki nomor katalog 41332 dan Kwangmyongsong 3-2 yang diluncurkan pada 2012, bernomor katalog 39026.
Semuanya dinyatakan sebagai satelit observasi Bumi dengan bobot sekitar 100 kilogram masing-masing.
Menurut Pyongyang, satelit-satelit itu digunakan untuk pemantauan cuaca, pemetaan sumber daya alam dan distribusi hutan, juga menyediakan data untuk membantu petani meningkatkan hasil panen.
Wakil Direktur Badan Hidrometeorologi Negara Korea Utara, Ryu Yong-chol menyatakan satelit itu mendukung program peramalan cuaca Korut.
Jonathan McDowell, astrofisikawan di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, AS, mengatakan empat objek yang diluncurkan 2012 masih dapat dilacak di orbitnya.
"Itu akan tetap mengorbit selama beberapa tahun lagi, tapi tidak ada bukti pesawat ruang angkasa tersebut pernah mengirim sinyal apa pun. Jika pernah berhasil (mengirim) sinyal, saya menduga itu hanya beberapa jam." (AFP/Hym/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved