Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
WANITA racun dunia. Itulah sebutan pemerintah Prancis terhadap Mata Hari, seorang mata-mata ganda Prancis dan Jerman. Wajahnya yang anggun, tubuhnya yang seksi, serta tariannya yang eksotis kerap membutakan setiap pria yang melihatnya. Mata Hari terlahir dengan nama Margaretha Geertruida Zelle pada 7 Agustus 1876 di Leeuwarden, Belanda. Putri sulung Adam Zelle dan Antje van der Meulen itu tumbuh sebagai gadis cantik. Namun, paras Zelle yang mulus tidak semulus nasibnya.
Usaha keluarganya bangkrut pada 1889. Tidak lama berselang, kedua orangtuanya bercerai. Zelle hidup bersama walinya, Visser. Nasib malang yang menimpa Zelle belum berhenti. Saat meniti karier sebagai guru taman kanak-kanak, ia dikeluarkan karena terlibat skandal dengan kepala sekolah. Hidupnya yang berantakan memaksa Zelle menikah dengan Rudolf John MacLeod, seorang pegawai militer Belanda, di usia 18 tahun. MacLeod kemudian membawa Zelle ke Pulau Jawa, Indonesia.
Di sinilah Zelle mulai menemukan takdirnya sebagai penari. Ia mempelajari beberapa tarian Jawa dan terus mengasah bakatnya. Kehidupan Zelle yang malang belum berubah. Ia kehilangan seorang anaknya yang tewas keracunan. Tidak hanya itu, rumah tangganya juga berantakan. Hobi MacLeod yang kerap mabuk-mabukan dan sifatnya yang sangat pencemburu menjadi penyebab utama.
Setelah perceraian, pada 1904, Zelle mencoba memulai hidup baru di Prancis. Di sana ia memulai kariernya sebagai penari. Menggunakan nama panggung 'Mata Hari', yang diambil dari bahasa Indonesia, Zelle beraksi dan menyuguhkan gerakan-gerakan eksotis yang terilhami tarian Jawa. Tidak butuh waktu lama, nama Mata Hari tersebar ke seluruh penjuru Eropa.
Mata Hari, yang saat perang pecah tengah berada di Jerman, direkrut untuk memata-matai Prancis dan Inggris. Namun, dia juga menerima tawaran untuk menjadi mata-mata Prancis. Paras yang menawan dan popularitasnya memudahkan Mata Hari keluar masuk negara-negara Eropa. Begitu mulus ia menjalankan aksinya hingga tertangkap oleh keamanan Prancis ketika ingin menemui perwira muda Rusia Vladmir Masloff, yang merupakan kekasihnya.
Pada 15 Oktober 1917, di usia 41 tahun, Mata Hari dieksekusi 15 algojo tembak. Satu abad setelah kematian yang tragis, kisah hidup Mata Hari akan diangkat ke pentas tari balet di negeri asalnya, Belanda. Pementasan perdana digelar 6 Februari. "Saya ingin membuat pertunjukan balet yang dramatis," kata Direktur Balet Nasional Belanda dan koreografer sendratari Ted Brandsen.
"Mata Hari adalah orang yang selalu membuat saya terpesona. Ia penuh teka-teki, dan tentunya dia orang Belanda. Banyak orang yang tidak tahu itu," lanjutnya. Menurut Branden, kehidupan Mata Hari yang sensasional, penuh skandal asmara, kisah cinta dan pengkhianatan selalu memberikan nilai tersendiri di masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved