Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
SAAT Amerika Serikat sibuk menyambangi negara ASEAN, Tiongkok melenggang ke Timur Tengah. Kala AS berupaya mengamankan masa depan di Asia Pasifik lewat Kerja Sama Trans Pasifik (TPP), Tiongkok menggalang dukungan untuk Jalur Sutra Abad 21. Tur Presiden Xi Jinping ke Iran, Arab Saudi, dan Mesir, Januari lalu, menunjukkan bahwa Tiongkok ingin serius di Timur Tengah.
Tiongkok sudah lama menjadi mitra perdagangan Timur Tengah. Namun, lawatan Xi juga kental nuansa simbolis. Yang terbilang spesial ialah di Iran. Pasalnya, Xi Jinping ialah kepala negara pertama yang menyambangi Teheran pascapencabutan sanksi internasional yang diderita Iran. Dengan mengirim sinyal antagonisme, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei menyatakan lebih memercayai Tiongkok ketimbang negara Barat.
Di Timur Tengah, Tiongkok mengamankan misi mewujudkan Jalur Sutra Abad 21. Iran merupakan negara yang menandatangani kesepakatan pembentukan lembaga multilateral Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) yAng akan mendanai proyek jalur sutra. Antusiasme untuk megaproyek itu amat besar.
Puluhan negara di Asia Pasifik, Eropa, dan Timur Tengah menandatangani kesepakatan pembentukan lembaga finansial itu. Di sisi lain, AS dengan tegas tidak berminat. Tangan terbuka itu menunjukkan semua masuk jaring agenda Tiongkok. Bagaimana tidak. Fokus pembiayaan AIIB yang berpusat pada pembangunan infrastruktur, bagi negara Asia khususnya, terbilang sangat menjanjikan demi mengembangkan ekonomi yang terhambat lantaran masalah konektivitas.
Minat besar terhadap AIIB bisa menjadi sinyal bahwa pembiayaan multilateral yang diinisiasi negara Barat sudah menjemukan. Pasalnya, pembangunan infrastruktur skala besar lintas negara tidak terakomodasi. Sementara itu, model pembangunan negara Barat lebih berfokus pada reformasi birokrasi, perang terhadap korupsi, pengurangan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat sipil, dan program kesehatan.
Kekosongan itulah yang diisi oleh Tiongkok. Menurut ilmuwan politik Francis Fukuyama, Tiongkok berupaya mengekspor model pembangunannya. Tujuannya, mengembangkan kapasitas industri dan permintaan konsumen di luar Tiongkok. Berbeda dengan model Barat, pembangunan Tiongkok bersandar pada investasi di sektor infrastruktur dan dikontrol oleh negara.
Model itulah yang kerap dikritik negara Barat karena dinilai kurang transparan. Di pihak lain, AS berencana mengamankan ketertarikan sejumlah negara ASEAN untuk bergabung ke TPP, pada KTT AS-ASEAN, Februari nanti. Dari 12 negara TPP, Tiongkok tidak masuk. Perlombaan berebut pengaruh melalui diplomasi ekonomi yang saling mengekslusi itu akan semakin ketat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved