Zika Menular via Kontak Seksual

(AFP/AP/Aya/I-1)
04/2/2016 05:19
Zika Menular via Kontak Seksual
(AFP)

OTORITAS kesehatan Texas, Amerika Serikat (AS), Selasa (2/2), mengonfirmasi adanya kasus penularan virus Zika melalui kontak seksual. Pasien terinfeksi setelah melakukan kontak seksual dengan orang yang baru kembali dari Venezuela dan pasien itu tidak pernah keluar dari AS. "Pasien terinfeksi virus Zika setelah melakukan kontak seksual dengan individu yang sudah terinfeksi Zika dan baru kembali dari negara yang terkena dampak Zika," demikian pernyataan pemerintah Dallas County.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) Tom Frieden mengonfirmasi penularan lewat kontak seksual itu mengingat pasien tidak pernah ke luar negeri. Bulan lalu, CDC telah mengetahui satu penularan Zika lewat kontak seksual dan pada satu kasus lain, virus Zika terdeteksi dalam air mani seorang pasien laki-laki setelah virus tidak lagi terdeteksi dalam darahnya.

"Kebanyakan infeksi Zika bersifat asimtomatik (tidak menunjukkan gejala). Adakah risiko penularan dari orang yang terinfeksi asimtomatik? Berapa lama sperma terinfeksi? Di sinilah ketidaktahuan kita tentang virus Zika," ujar Peter Horby, profesor bidang penyakit menular dan kesehatan global Universitas Oxford, Inggris.

Wilayah Asia merupakan area yang amat rentan penyebaran virus Zika akibat permukiman kumuh dan nyamuk yang merajalela serta riwayat infeksi yang menyebar dengan cepat. Nyamuk Aedes aegypti kerap menyerang warga yang tinggal di permukiman dengan sistem sanitasi buruk. "Terutama di India, ada risiko besar virus Zika menyebar dengan cepat mengingat adanya nyamuk Aedes dan masalah lingkungan," tutur Om Shrivastav, pakar penyakit menular di India.

Lebih dari setengah dari total 20 juta penduduk India hidup di permukiman kumuh dengan ventilasi buruk dan kekurangan toilet. Musim hujan selama 4 bulan di Mumbai menyebabkan banjir termasuk di permukiman kumuh yang menjadi tempat berkembang biak bagi nyamuk dan menyebabkan lonjakan besar dalam wabah penyakit tropis.

"Karena virus demam berdarah telah menyebar selama beberapa tahun terakhir di seluruh benua dan negara, Zika pun, yang sama-sama menular lewat nyamuk, berpotensi menyebar," kata Soumya Swaminathan, Direktur Jenderal Dewan Riset Medis India.

Sementara itu, Bill Reisen, pakar serangga dari University of California, Davis, di Amerika Serikat, menyatakan tingginya temperatur membuat penyebaran virus Zika lewat nyamuk Aedes aegypti jadi lebih cepat. Berdasar data Badan Antariksa AS, NASA, Brasil, dengan 3.670 kasus mikrosefalia pada bayi sejak Oktober 2015 yang disebabkan infeksi virus Zika, mengalami kenaikan suhu udara 1,2 derajat celsius di atas normal sepanjang September hingga November 2015.

"Dengan suhu lebih tinggi, nyamuk lebih sering makan dan berpeluang menularkan virus. Virus pun lebih cepat mereplikasi di udara panas," imbuh Reisen.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya