Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
TED Cruz, kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik yang kerap diejek kandidat lainnya dalam debat, membuktikan dirinya lebih baik dari para rivalnya.
Dalam kaukus yang digelar di Iowa, AS, Senin (1/2) waktu setempat, Cruz berdiri kukuh di urutan pertama. Kaukus adalah pemilihan awal yang dilakukan Partai Republik dan Demokrat. Proses tersebut dilangsungkan untuk menentukan siapa yang akan maju menjadi calon presiden dari partai masing-masing dalam pemilihan presiden November mendatang.
Cruz, senator yang mendapat dukungan besar dari gerakan partai ultrakonservatif, Tea Party, dan kalangan Kristen Evangelis, mengumpulkan suara sebanyak 27,7% di kaukus Iowa. "Puji Tuhan!" seru Cruz dalam pidato kemenangannya.
Bagi pria 45 tahun itu, hasil baik yang diraihnya kali ini bukan semata-mata hanya untuk dirinya. "Ini adalah kemenangan bagi kaum konservatif di Iowa dan di seluruh negeri yang besar ini," ucapnya.
Di sisi lain, Donald Trump, kandidat calon presiden Partai Republik yang selama ini selalu menang dalam jajak pendapat, berada di posisi kedua dengan raihan 24%.
"Iowa memberikan pesan bahwa nomine dari Republik dan Presiden AS berikutnya tidak akan diatur media," lanjut Cruz menyindir Trump yang kerap mengeluarkan pernyataan kontroversi untuk meraih popularitas.
Menanggapi kekalahannya, Trump mengatakan dirinya tetap bersyukur bisa menduduki posisi kedua. "Saya sudah diperingatkan semua orang untuk tidak ke Iowa. Mereka bilang saya tidak akan masuk 10 besar," papar Trump.
"Tetapi, ternyata saya berada di posisi kedua, dan untuk itu, saya merasa sangat tersanjung," lanjut pengusaha terkemuka itu. Ia juga memberikan selamat kepada Cruz. Adapun, Marco Rubio, rival dari Partai Republik lainnya, menduduki posisi ketiga dengan suara 23%. Ia merupakan kandidat yang namanya baru melejit dalam beberapa pekan terakhir. Dengan usia 45 tahun, Rubio dianggap terlalu muda. Ia juga kerap dikesampingkan karena ayahnya warga negara Kuba. "Mereka bilang saya tidak punya kesempatan karena warna rambut saya tidak sama seperti mereka," ujar Rubio.
"Mereka mengatakan saya harus mengantre, menunggu giliran. Tapi, di sini seluruh masyarakat mengirimkan pesan yang amat jelas," ucapnya.
Tidak menang mudah
Dari kubu Partai Demokrat, Hillary Clinton, yang diprediksi menang mudah untuk menjadi calon presiden, mendapat perlawanan kuat dari Bernie Sanders. Clinton berada di urutan pertama dengan meraup 49,6% suara. Sanders berada pada urutan kedua dan suara yang diraihnya berbeda tipis dengan perolehan 49,3%.
"Hasil yang kami dapat saat ini adalah yang terketat sepanjang sejarah kaukus di Iowa," ujar Pemimpin Partai Demokrat Andy McGuire.
Dengan hasil itu, Clinton mengaku sangat bersemangat dengan persaingan yang terjadi di Demokrat. "Sangat jarang kami memiliki kesempatan bersaing ketat seperti sekarang," ujar istri mantan Presiden AS Bill Clinton itu.
Sementara itu, Sanders mengaku puas dengan hasil tersebut. "Apa yang terjadi di Iowa malam ini adalah sebuah revolusi politik," ucapnya.
Proses pemilihan nomine calon presiden AS melalui sistem kaukus di Iowa telah digelar sejak awal 1970-an. Dalam kaukus, warga akan berkumpul di sebuah aula dengan waktu yang ditentukan. Setelah kaukus di Iowa, proses pemilihan nomine calon presiden akan berlanjut di New Hampshire dengan sistem primer. Primer adalah pemilihan konvensional dengan cara pemungutan suara. (AFP/I-3)
PDF | Download | Print | Kembali
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved