Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Jelang Brexit, Universitas Top Inggris Kurangi Penerimaan Mahasiswa UE

Antara
04/1/2019 21:40
Jelang Brexit, Universitas Top Inggris Kurangi Penerimaan Mahasiswa UE
(Ist)

JUMLAH mahasiswa dari negara-negara anggota Uni Eropa yang mendaftar di universitas-universitas terkemuka Inggris turun 3% dalam tahun ajaran 2018/2019, dengan penurunan terbesar menimpa kursus-kursus riset di pascasarjana.

The Russell Group yang beranggota 24 universitas terkemuka di Inggris, yang mencakup Oxford, Cambridge, Imperial College London, dan the London School of Economics, mengatakan, mencatat penurunan 5% dalam jumlah mahasiswa pascasarjana asal UE, dan penurunan 9% dalam mahasiswa riset pascasarjana.

Angka-angka itu diumumkan saat sekelompok universitas Inggris memperingatkan bahwa sektor itu, yang menyumbang sekitar 21 miliar Pound (US$27 miliar) kepada ekonomi Inggris dan mendukung 944.000 pekerjaan, akan memakan waktu beberapa dekade untuk pulih jika Inggris meninggalkan UE tanpa suatu perjanjian pada Maret tahun ini.

Dalam sepucuk suratnya kepada para politisi dan pemerintah, para pemimpin universitas mengatakan hubungan-hubungan penelitian vital akan dikompromikan, mulai dari perawatan kanker baru hingga teknologi untuk memerangi perubahan iklim.

"Pertukaran yang berharga mahasiswa, staf dan pengetahuan akan rusak parah," kata mereka. "Tak berlebihan untuk mengatakan bahwa ini akan jadi kemunduran keilmuan, kebudayaa  dan akademik dan memerlukan waktu beberapa dekade untuk pulih."

Universitas-universitas terkemuka Inggris secara rutin berkompetisi dengan perguruan tinggi lain seperti Harvard, MIT, dan Stanford
menjadi tempat terbaik di dunia untuk belajar.

Namun, para petinggi universitas Inggris telah memperingatkan sejak pemungutan suara Brexit tahun 2016 bahwa institusi-institusi mereka akan dirugikan oleh kehilangan hibah pendanaan penelitian UE dan berkurangnya mahasiswa Eropa. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya