Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
POLISI Israel pada Minggu (2/12) menyarankan agar diajukan dakwaan suap terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan istrinya.
Demikian artikel yang ditulis harian Israel, Haaretz. Di dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan Netanyahu diduga menerima suap dan melakukan tindakan tertentu saat berada dalam konflik kepentingan saat dia memberikan dukungan kepada bos media, Shaul Elovitch.
Elovitch ialah pengusaha yang menguasai perusahaan telekomunikasi Israel, Bezeq Telecom. Hal itu dilakukan Netanyahu sebagai imbalan atas peliputan-peliputan terkait jaringan berita perusahaan tersebut.
Polisi menambahkan, mereka mendapati bukti bahwa Netanyahu dan orang-orang yang dekat dengan dia, secara terang-terangan telah mencampuri isi berita yang akan disiarkan di jejaring media Walla.
Mereka juga berusaha mempengaruhi pengangkatan pegawai senior media tersebut, yakni dari level pewarta hingga redaktur.
Kubu Netanyahu, lanjut kepolisian, diduga menggunakan hubung-an kedekatannya dengan Shaul dan istrinya, Iris Elovitch.
Menurut laporan Kantor Berita Anadolu seperti dipantau Kantor Berita Antara di Jakarta, kemarin, berdasarkan bukti-bukti tersebut, polisi kemudian menyarankan agar diajukan dakwaan terhadap Netanyahu karena dia diduga korupsi dalam sejumlah kasus.
Menurut kantor berita Turki tersebut, kasus pertama yang menyeret Netanyahu, melibatkan produsen Hollywood Israel, yakni Arnon Michan . Dia diduga diminta membeli barang mewah untuk Netanyahu dan istrinya.
Kasus kedua, berkaitan dengan dugaan kesepakatan dengan Arnon Mozes, yaitu penerbit harian yang berbahasa Yahudi, Yedioth Aharonoth.
Pada kasus itu, polisi menuding Netanyahu secara sengaja telah menguntungkan peliputan media.
Sementara itu, Netanyahu telah membantah bahwa ia melakukan kesalahan. Dalam sebuah pernyataan pada Minggu, perdana menteri Israel tersebut mengatakan saran polisi untuk mendakwa dia dan istrinya tidak mengejutkan siapa pun dan dinilai tidak transparansi.
"Saran ini diputuskan dan dibocorkan, bahkan sebelum penyelidikan dimulai. Saran polisi tidak memiliki landasan hukum," kata Netanyahu.
Dia melanjutkan, baru-baru ini, para pejabat yang berwenang secara tegas telah menolak saran polisi yang berkaitan dengan tokoh masyarakat.
"Saya yakin bahwa para pejabat yang berwenang, setelah mempertimbangkan banyak hal, juga akan mencapai suatu kesimpulan mengenai kasus ini, yaitu bahwa tak ada apa-apa sebab memang tak ada apa-apa," tutupnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved