Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

WNA Pengidap HIV di Tiongkok Naik 3 Kali Lipat

Ant/I-1
27/11/2018 00:00
WNA Pengidap HIV di Tiongkok Naik 3 Kali Lipat
(AFP PHOTO / STR)

WARGA negara asing yang mengidap HIV di Tiongkok naik hingga tiga kali lipat dalam delapan tahun terakhir. Pada 2010, WNA yang mengidap HIV tercatat hanya 660 orang, tetapi pada 2017 jumlahnya mencapai 2.154 orang seperti dilaporkan media resmi setempat, Senin (26/11).

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan HIV/AIDS Tiongkok, Han Mengjie, memerinci lagi bahwa dari jumlah tersebut terdapat 13 pelajar asing yang mengidap HIV pada 2010 dan 100 pelajar asing pada 2017.

"Kasus HIV pada orang asing selama 2017 lebih banyak terjadi di kalangan pengguna obat-obatan terlarang, pekerja seks komersial, dan pasangan campuran di Provinsi Yunnan dan Daerah Otonomi Guangxi Zhuang," demikian ujar Han yang memimpin lembaga di bawah naungan Pusat dan Pengendalian Penyakit (CDC) itu.

Apakah meningkatnya kasus HIV pada WNA tersebut terkait dengan pencabutan larangan WNA pengidap HIV/AIDS ke 'Negeri Tirai Bambu' pada 2010? Han menjawab bahwa pencabutan larangan tersebut merupakan konvensi internasional yang telah diratifikasi oleh 143 negara dan kawasan.

Namun, pemerintah Tiongkok masih akan memastikan lagi apakah kasus WNA terkena HIV/AIDS memang terkait dengan makin banyaknya WNA seiring dengan arus globalisasi.

"Pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS sudah ada dalam kerja sama persyaratan orang asing dengan berbagai organ pemerintahan, tapi yang lebih penting lagi ialah kami perlu meningkatkan kewaspadaan HIV dan mendorong mereka yang mengidap HIV untuk melakukan tes," ujarnya seperti dikutip Global Times.

Hingga akhir 2018, jumlah WNA yang terkena HIV/AIDS diperkirakan mencapai 1,25 juta orang.

Pemerintah Tiongkok melaporkan bahwa setiap tahun terdapat 80 ribu kasus baru HIV.

Sekitar 70% orang yang didiagnosis HIV mengidap virus heteroseksual dan 26% terjangkit virus akibat hubungan seksual sesama pria.

"Kepedulian para pelajar Tiongkok terhadap perlindungan HIV sangat rendah, kurang dari 40% pelajar melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom," kata Han mengungkap-kan.

Pemerintah Tiongkok melaporkan, 3.000 kasus HIV terjadi di lingkungan pelajar setiap tahun. Pada 2017 terdapat 3.077 pelajar mengidap HIV, sekitar 82% akibat hubungan seksual sesama jenis.

Menurut Han, 52 unit perguruan tinggi yang tersebar di 11 provinsi dan wilayah di Tiongkok memiliki mesin uji HIV anonim untuk kalangan pelajar sehingga para pelajar bisa melakukannya dengan menguji sampel air seni dan hasilnya bisa langsung dikirim melalui aplikasi di telepon pintar.

Untuk meningkatkan kewas-padaan HIV/AIDS, Komisi Kesehatan Nasional bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan setempat membangun sistem pelaporan HIV di kampus, termasuk menggelar kursus daring tentang HIV yang mampu diakses sejuta pelajar di Tiongkok.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya