Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Ratusan Tewas dalam 24 Jam

AFP/Tes/I-2
13/11/2018 03:00
Ratusan Tewas dalam 24 Jam
(AFP/STRINGER)

SEDIKITNYA 149 orang termasuk warga sipil tewas pada bentrokan berdarah antara pendukung pemerintah dan kelompok pemberontak dalam 24 jam terakhir di Hodeida, Yaman.

Sumber dari koalisi militer propemerintah Yaman yang didukung Arab Saudi beserta sekutu regional lainnya menyebut pemberontak Houthi menggulirkan kembali serangan besar-besaran ke arah pesisir Pantai Laut Merah menuju pelabuhan Hodeida.

"Kawasan tersebut menjadi jalur bantuan bagi 14 juta penduduk Yaman yang tengah menghadapi krisis kelaparan," kata sumber militer.

Pasukan propemerintah yang didukung militer Emirat bergegas mencapai Hodeida yang sudah sudah dikuasai kelompok pemberontak pascapecahnya bentrokan sejak 11 hari lalu.

Bentrokan kemudian meluas ke wilayah permukiman penduduk yang memicu perkelahian jalanan dan membahayakan keselamatan warga sipil yang terperangkap di dalam kota.

Menurut kesaksian penduduk dan sumber militer pemerintah, para penembak tunduk dari kelompok pemberontak ditempatkan di atas atap sejumlah bangunan di wilayah timur Hodeida, beberapa mil dari pelabuhan ujung barat kota.

Di sisi lain, serangan ke Hodeida memancing kecaman internasional yang belum pernah terjadi selama hampir empat tahun konflik antara kelompok pemberontak Houthi yang terkait dengan Iran, dan pemerintah dukungan Arab Saudi.

Menurut analis, adanya bantuan dari kelompok tertentu telah membahayakan keselamatan hampir 600 ribu warga yang tinggal di Hodeida dan jutaan penduduk yang bergantung pada sektor kepelabuhanan. Akibat memanasnya konflik di wilayah itu, saluran bantuan makanan maupun kemanusiaan ke Yaman dikhawatirkan terhambat.

Para pejabat militer di Hodeida, kemarin, mengonfirmasi sebanyak tujuh warga sipil telah tewas.

Sementara itu, petugas medis dari berbagai rumah sakit melaporkan sebanyak 110 pemberontak dan 32 pasukan loyalis pemerintah tewas dalam bentrokan sengit semalam. Adapun sumber dari rumah sakit militer Al-Alfi yang dapat dikuasai pemberontak menyatakan, telah menerima sejumlah jasad tubuh korban dalam kondisi hangus.

Sejumlah sumber militer membenarkan bahwa aliansi yang dipimpin Arab Saudi sudah menargetkan para pemberontak melalui serangan udara.

Para pemberontak kemudian memindahkan korban luka-luka ke wilayah Sana'a, Ibu Kota Yaman, yang dikuasai pemberontak Houthi selama pengambilalihan sejak 2014, termasuk sejumlah pelabuhan di tepi pantai Yaman.

Kemudian, Arab Saudi dan sekutunya ikut campur dalam perang pemerintah Yaman melawan Houthi yang didukung Iran.

Menurut PBB, akibat perang yang terjadi sejak 2015 itu, krisis kemanusiaan terburuk kini melanda negara tersebut.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya