Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Perempuan Termuda di Kongres AS

(CNBC/Tesa Oktiana Surbakti/I-1)
08/11/2018 07:20
Perempuan Termuda di Kongres AS
(Rick Loomis/Getty Images/AFP)

SETAHUN yang lalu Alexandria Ocasio-Cortez masih sibuk bekerja di sebuah bar untuk membantu perekonomian keluarganya. Namun, siapa sangka sebentar lagi perempuan berusia 29 tahun itu menduduki keanggotan Kongres Amerika Serikat (AS).

Selasa ini, warga AS berbondong-bondong menyambangi tempat pemungutan suara untuk mengikuti pemilihan umum (pemilu) paruh waktu atau sela. Dari hasil hitung cepat, Ocasio-Cortez, politikus muda dari Partai Demokrat, berhasil meraup suara 73,4% untuk distrik kongres ke-14 New York. Meski kemenangan Ocasio-Cortez sudah diramalkan sejumah kalangan, dia tetap menggencarkan kampanye hingga detik-detik terakhir.

Hanya satu menit sebelum pemilu ditutup, dia mengunggah cuitan dalam akun Twitter pribadinya yang berbunyi, “Saya sangat berterima kasih untuk setiap orang yang berkontribusi, mendukung dan bekerja untuk membangun gerakan ini. Jangan pernah melimpakan kerja keras yang membawa kita ke suatu titik. Apa pun yang terjadi, itu ialah yang terbaik.”

Sosok Ocasio-Cortez menarik perhatian setelah mengalahkan calon petahana dalam pemilihan primer Partai Demokrat. Tepatnya Juni lalu, dia menyingkirkan Joe Crowley dari arena pertarungan politik.

Crowley merupakan anggota Kongres veteran yang mewakili Distrik Bronx dan Queens selama 10 periode. Sejak 2004, dia belum menemui penantang utama.

Sebelumnya, Ocasio-Cortez sempat bekerja di balai kota di distriknya dan membantu kampanye beberapa rekannya, yakni Cynthia Nixon dan Zephyr Teachout. Dalam pemilu sela, Ocasio-Cortze mengalahkan anggota Partai Rebulik, Anthony Pappas, yang dikenal sebagai sosok kontroversial. Dia tidak sungkan memublikasikan kisah perceraian dengan mengklaim sang istri telah memukul wajahnya.

Selain menjadi perempuan termuda di Kongres AS, dia juga merupakan perwakilan pertama yang mencerminkan kondisi demografi distrik ke-14.

“Distrik kami dihuni 70% orang dengan kulit beragam warna atau etnik. Sejauh ini kami belum pernah mempunyai perwakilan orang kulit beragam dalam sejarah Amerika,” ujar Ocasio-Cortez beberapa waktu lalu.

Jelang pemilu sela, Ocasio-Cortez mengunggah pernyataan dengan substansi reflektif di jejaring sosial.

“Ketika keluarga saya di Puerto Rico melihat saya mencalonkan diri untuk Kongres, mereka nyatanya tidak memiliki hak bersuara dalam pemilihan federal meskipun (mereka) tunduk pada anggota parlemen federal,” tuturnya dalam akun Twitter pribadinya.

Generasi milenial membentuk sekitar 22% populasi AS. Pada penyelenggaraan pemilu sela AS dan pemilu presiden pada 2020, generasi milenilai diperkirakan melampaui generasi baby boomers. Generasi milenial bahkan diyakini mampu mengubah wajah politik AS karena mereka merupakan generasi independen bukan partisan.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya