Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
GERILYAWAN kelompok militan Islamic State (IS) pada Minggu (4/11) menewaskan dan melukai 32 petempur Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat (AS) dalam sebuah serangan di wilayah Suriah Timur.
Demikian diungkapkan kelompok pemantau perang Observatorium bagi Hak Asasi Manusia seperti diungkapkan Kantor Berita Xinhua yang dikutip Kantor Berita Antara, di Jakarta, kemarin.
Dengan memanfaatkan cuaca buruk, pasukan IS melancarkan serangan gencar terhadap petempur SDF yang tengah bersiap untuk melakukan serangan gelombang kedua terhadap kantong-kantong yang dikuasai IS di Suriah Timur.
Serangan IS dimulai dengan beberapa aksi pemboman bunuh diri. Ketika serangan dilakukan, pasukan SDF sedang menggelar pasukan untuk mempersiapkan serangan kedua guna mengalahkan IS di kubu terakhir mereka di Suriah Timur.
Sebelumnya, upaya pertama pada 10 September 2018 untuk menghalau IS dari basis terakhir mereka gagal membawa hasil.
Serangan mendadak IS tersebut dilakukan juga bertepatan saat pasukan Turki mengebom posisi SDF di pinggir timur Sungari Eufrat.
Seperti diketahui, Turki ingin mengalahkan SDF karena kelompok itu dipimpin Unit Perlindungan Rakyat Kurdi. Di sisi lain, saat IS menyerang basis SDF, koalisi pimpinan AS berusaha memberikan dukungan serangan udara.
Namun, serangan udara tersebut tidak bisa berbuat banyak karena terhalang kabut tebal.
Selain gempuran lewat udara, kendaraan lapis baja AS juga ikut memberikan bantuan. Menurut kelompok pemantau yang berpusat di Inggris itu, gerilyawan IS menyerang posisi SDF di daerah Al-Bahra dekat kota kecil Hajin.
Kota tersebut merupakan salah satu kota kecil yang dikuasai IS di pinggir timur Sungai Eufrat atau sisi timur Provinsi Deir Az-Zour. Keberhasilan serangan itu membuat kemajuan bagi para petempur IS di daerah tersebut.
Di sisi lain, garis pertahanan SDF terdorong mundur untuk pertama kali akibat serangan yang dilancarkan secara mengejutkan. Pada Minggu pagi, Observatorium Suriah mengungkapkan 14 orang tewas akibat serangan udara pimpinan AS.
Sementara itu, pertempuran sengit di pinggir timur Sungai Eufrat masih berkecamuk setelah gerak maju gerilyawan IS dan dihadang koalisi dengan rentetan pengeboman bertubi-tubi.
Di lain hal, menurut Observatorium Suriah, Dinas Intelijen Turki telah memindahkan 70 gerilyawan Suriah dari beberapa daerah di pinggir Aleppo di Suriah Utara ke daerah di dekat sisi timur Sungai Eufrat.
Sikap Turki tersebut mencerminkan keinginan untuk mengalahkan milisi Kurdi di pinggir timur Sungai Eufrat setelah Ankara mendesak mereka agar mundur dari sisi barat sungai itu dalam dua operasi lintas perbatasan pada 2016 dan 2018.
Pada Jumat, AS mengerahkan pasukan di sepanjang jalur yang memisahkan bagian timur Sungai Eufrat, basis pasukan SDF, untuk menghindari bentrokan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved