Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Jubir Parlemen Tetapkan Sidang Rabu Depan

(AFP/Den/I-1)
03/11/2018 08:30
Jubir Parlemen Tetapkan Sidang Rabu Depan
( ANTARA FOTO/Bayu Prasetyo)

JURU bicara Parlemen Sri Lanka Karu Jayasu­riya pada Jumat (1/11) memanggil parlemen untuk bertemu pekan depan di tengah penyim­pangan presiden yang menyebabkan krisis konstitusional. Panggilan ini disampaikan di tengah pengakuan seorang anggota parlemen yang mengatakan dia ditawari jutaan dolar dan jabatan menteri untuk membelot ke sebuah kamp pesaing.

Dengan perpecahan antara perdana menteri yang bersaing Ranil Wickremesinghe dan Mahinda Rajapakse, juru bicara parlemen Jayasuriya mengatakan dia tidak bisa lagi mengabaikan tuntutan agar parlemen bertemu untuk mengakhiri perseteruan seminggu ini.

Jayasuriya mengundang parlemen untuk bertemu Rabu depan. Presiden Maithripala Sirisena membekukan parlemen hingga 16 November setelah memecat Wickremesinghe sebagai perdana menteri dan menggantikannya dengan mantan presiden otoriter Rajapakse.

Sirisena pada mulanya mencabut penangguhan, tetapi adanya pengamat yang mengatakan bahwa calonnya Rajapakse tidak memiliki dukungan yang cukup untuk memenangi suara parlemen, presiden mengatakan Kamis malam bahwa sidang akan tetap ditunda.

“Pembicara bertemu mayoritas anggota parlemen di ruang komite hari ini dan berjanji akan membuka parlemen pada 7 November,” kata juru bicara Jayasuriya kepada AFP.

Sekitar 118 dari 225 anggota parlemen menghadiri pertemuan itu dengan tanda baru bahwa Sirisena tidak akan memenangi pemungutan suara untuk Rajapakse, yang 10 tahun menjabat sebagai presiden hingga 2015. Lengsernya Rajapakse ditandai dengan berakhirnya perang saudara Tamil dan munculnya tuntutan korupsi yang brutal.

Wickremesinghe dan sekutunya yakin mereka bisa memenangi mayoritas. Namun, sangat intens di belakang layar sebagai upaya melobi untuk menggoda pembelot untuk menyeberang.

Seorang anggota senior Partai Persatuan Nasional Wickremesinghe, Range Bandara, mengaku ditawari US$2,8 juta dan jabatan menteri untuk membelot dan dia mengatakan akan melapor ke komisi antikorupsi.

“Saya memiliki rekaman telepon mantan menteri di kubu Rajapakse yang mencoba mendekati saya,” kata Bandara. “Seorang broker menawari saya $2,8 juta dan kementerian hukum dan ketertiban.”



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya