Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
SEORANG pejabat senior Turki mengatakan pihak berwenang Turki menduga tubuh Jamal Khashoggi telah dihancurkan menggunakan cairan asam setelah dimutilasi.
Bukti biologis yang ditemukan tim forensik di konsulat mendukung teori bahwa tubuh Khashoggi dibuang di dekat tempat dia dibunuh dan dimutilasi, kata pejabat tersebut.
“Tubuh Khashoggi tidak dikubur,” kata pejabat yang enggan disebut identitasnya ketika diwawancara, seperti dilaporkan Washington Post, 1 November 2018.
Para pejabat Saudi telah mengakui bahwa Jamal Khashoggi terbunuh di dalam konsulat pada 2 Oktober dan mengatakan tubuhnya diberikan oleh pembunuh kepada kolaborator lokal untuk dibuang.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak Arab Saudi mengungkap siapa kolaborator lokal yang dimaksud.
Polisi Turki memeriksa taman kediaman Konsul Jenderal Arab Saudi, Mohammad al-Otaibi, di Istanbul, Turki, Rabu (17/10).
Seorang pejabat senior Turki juga mengatakan Jaksa Agung Arab Saudi, Saud al-Mojeb, yang mengakhiri kunjungan tiga hari ke Istanbul pada Kamis (1/11), tidak memberikan informasi mengenai lokasi tubuh Khashoggi atau mengidentifikasi kolaborator lokal.
Sejak Mojeb tiba di Turki pada Senin (29/10), para pejabat Saudi tampaknya tertarik untuk mencari tahu apa bukti yang dimiliki pihak berwenang Turki terhadap para pelaku, dan menambahkan pihak Saudi tidak tertarik sama sekali untuk bekerja sama dalam hal penyelidikan.
Jaksa Agung Turki Irfan Fidan kemudian mengungkapkan rincian hasil pembunuhan Jamal Khashoggi ke publik tak lama setelah Mojeb meninggalkan Istanbul. “(Khashoggi) dicekik segera setelah dia memasuki konsulat sesuai dengan rencana yang direncanakan sebelumnya. Setelah dicekik, tubuhnya kemudian dihancurkan dengan dimutilasi, yang sekali lagi menegaskan pembunuhan telah direncanakan,” kata Fidan.
Pihak berwenang Saudi telah menolak izin polisi Turki untuk mencari sumur di taman konsulat, tetapi memungkinkan mereka untuk mengambil sampel air untuk analisis.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengatakan pada hari Kamis, diperlukan beberapa minggu lagi sebelum Washington memiliki cukup bukti untuk menjatuhkan sanksi pada individu yang bertanggung jawab.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved