Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Demam Emas Melanda Penduduk Nathenje Beralih Profesi

AFP/ Tesa Oktiana Surbakti/I-1)
27/10/2018 06:30
Demam Emas Melanda Penduduk Nathenje Beralih Profesi
(AFP/ AMOS GUMULIRA)

Dalam empat bulan terakhir, wilayah Nathenje, Malawi, terkena demam emas. Setiap harinya, ribuan penambang sibuk menggali, menyekop, serta menyaring tanah untuk mencari butiran emas yang dapat mengubah nasib mereka.

"Iyi, iyi! (di sini dalam bahasa lokal)," merupakan teriakan khas penambang saat menemukan pasir logam mulia. Hal itu kemudian membakar semangat penambang lainnya di sekitar lokasi, yakni 12 mil selatan wilayah ibu kota Lilongwe.

Keberadaan emas di Malawi menarik perhatian pedagang dari negara tetangga yang berani membayar emas US$34 per gram. Akan tetapi, menggali emas di Nathenje bukan perkara mudah, apalagi di tengah suhu yang sangat panas. Para penambang yang mayoritas perempuan tetap saja tidak menyerah. Mereka terus mendatangi lubang galian yang cukup dalam di tepian Sungai Nathenje. Dengan membawa ember di atas kepala, mereka mengangkut pasir emas ke truk terdekat.

Salah satu penambang, Tandizeni Natani, mengaku tidak mengetahui bentuk emas. Sampai pada akhirnya warga desa berbondong-bondong menambang emas di sekitar ladangnya. "Ketika saya berhasil menambang emas pertama kalinya, uang yang diperoleh sekitar 25 ribu kwacha (US$34). Sejauh ini, saya sudah mengumpulkan 100 ribu kwacha," tutur Natani yang menghabiskan penghasilannya untuk biaya sekolah kelima anaknya.

Penduduk desa lainnya, Fatima Chikalipo, mengungkapkan hasil penambangan emas membuatnya mampu membeli sebidang tanah. Namun, peruntungan mendapatkan emas tidak terjadi setiap hari. Dia mulai khawatir karena harga emas perlahan mulai turun dari 25 ribu kwacha menjadi 20 ribu kwacha. Seiring mencuatnya demam emas, banyak tuan tanah bermunculan. Mereka sengaja membeli lahan yang disinyalir menyimpan logam mulia. "Banyak sekali yang harus dikerjakan. Kami bahkan memberikan upah kepada pekerja perempuan yang membawa pasir dari tepi sungai untuk kemudian mencucinya," ujar penduduk lokal, Misheck Chilayison.

Demam emas dimulai saat ahli geologi asal India menemukan emas dalam penggalian di Nathenje. "Namun, pria tersebut melarikan diri karena polisi memburunya. Ternyata dia tidak memiliki izin kerja di sini," imbuh Chilayison.

Kepala Desa Adat, Katondo, tidak menampik temuan emas menjadi berkah bagi penduduk di wilayahnya. "Ini merupakan berkah besar bagi kami. Tidak heran kalau masyarakat ramai-ramai menggali emas, mengingat panen tahun ini cukup buruk," jelas Katondo.

Di lain sisi, penambangan emas ilegal merupakan kegiatan berbahaya. Pemerintah akan menertibkan penambang ilegal dengan mengenalkan sistem perizinan. "Pemerintah sedang dalam proses menertibkan penambangan liar," ucap Direktur Pertambangan Pemerintah Malawi, Jalf Salma. (



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik