Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Korut Persilakan Inspeksi Fasilitas Nuklir

Tesa Oktiana Surbakti
09/10/2018 05:45
 Korut Persilakan Inspeksi Fasilitas Nuklir
(AFP/KCNA VIA KNS)

KOREA Utara mempersilahkan tim inspektur internasional meninjau lokasi uji coba nuklir. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo, pasca bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, yang menghasilkan kemajuan signifikan menuju denuklirisasi.

Pertemuan Pompeo dan Kim bertujuan menghangatkan kembali perundingan denuklirisasi yang sempat macet, menyusul Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) antara AS dan Korea Utara di Singapura.

“Pemimpin Kim mengatakan pihaknya siap membuka pintu kepada tim inspektur internasional. Untuk kemudian melihat situs uji coba Punggye-ri yang dibongkar,” ujar Pompeo.

Sejak mengambil alih fasilitas Punggye-ri, pemerintah Korea Utara belum pernah mengizinkan pengamat atau pengawas internasional masuk ke lokasi uji coba, apalagi untuk melakukan verifikasi. Fasilitas yang menjadi saksi uji coba nuklir Korea Utara sebanyak enam kali, sebelumnya terkubur di area pegunungan dekat perbatasan dengan Tiongkok.

Pompeo menekankan tim inspektur internasional diizinkan masuk setelah kedua belah pihak menyepakati ketentuan logistik. Dalam hal ini, Pompeo enggan menjabarkan langkah lanjutan yang kemungkinan diambil Washington.
“Denuklirisasi Korea Utara merupakan proses yang panjang. Setidaknya kami sudah membuat kemajuan yang signifikan,” pungkas Pompeo yang mengisyaratkan kedua negara mulai mencari tanggal dan lokasi yang tepat untuk KTT putaran kedua.

Pertemuan berjalan kondusif
Kedatangan Pompeo ke Korea Utara kali ini, merupakan kunjungan yang keempat. Pada Juni lalu, Presiden AS Donald Trump bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Singapura, dalam KTT antara kedua negara yang pertama kali digelar. Namun, pertemuan itu disebut hanya menghasilkan komitmen samar dari Korea Utara mengenai denuklirisasi.

Kantor berita Korea Utara, KCNA, melaporkan ungkapan terima kasih Kim terhadap upaya Trump yang dinilai tulus untuk mendorong perjanjian di Singapura. “Kim Jong-un mengapresiasi perkembangan situasi yang positif di Semenanjung Korea (dan) upaya untuk menyelesaikan persoalan denuklirisasi dijelaskan secara rinci dalam proposal,” petikan artikel berita KCNA.

Senada, harian Rodong Sinmun, juga memuat pertemuan Kim dan Pompeo sebagai headline, yang disertai delapan foto menunjukkan momen kedua petinggi negara tersenyum lebar maupun berjabat tangan.

Trump ikut memberikan tanggapan melalui akun twitter pribadinya. “Pompeo dan Kim menjalani pertemuan yang menyenangkan. Saya berharap bisa bertemu dengan Pemimpin Kim dalam waktu dekat,” bunyi cuitan Trump.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in meyakini Kim segera menemui pemimpin Tiongkok dan Rusia sebagai strategi pembentukan tatanan baru di Semenanjung Korea.

Pyongyang terus mengambil langkah diplomatik besar, sejumlah pengamat memandang Amerika Serikat  semakin tersudut sehingga berpotensi mengurangi kadar sanksi kepada Korea Utara.

“Korea Utara terus memperkuat hubung­an diplomatik dengan negara lain, seperti ­Tiongkok dan Rusia. Hal itu membuat posisi AS yang mempertahankan rezim sanksi, seperti berjalan di atas es tipis. Trump bisa saja kehilangan kendali,” cetus pengamat dari Institut Sejong, Hong Hyun-ik. (AFP/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya