Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
KBRI London untuk pertama kalinya menyelenggarakan Festival Pencak Silat yang melibatkan beberapa perguruan silat di Inggris, Sabtu (15/9). Kegiatan ini merupakan kerjasama dengan Federasi Pencak Silat UK (PSF UK) yang secara aktif melakukan pembinaan dan pengembangan pencak silat di Inggris sejak 1994.
Saat ini terdapat kurang lebih 5 perguruan silat yang aktif berkegiatan dibawah pembinaan PSF UK, yakni Perguruan Gerak Ilham, Kuntao Matjan, Silek Harimau Minangkabau, Panglipur dan Persaudaraan Setia Hati Teratai.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris merangkap Irlandia dan International Maritime Organization (IMO), Rizal Sukma, pada saat membuka secara resmi Festival Pencak Silat 2018 menyampaikan terima kasih kepada Federasi Pencak Silat UK (PSF UK) dibawah pimpinan Aidinal Alrashid dan para pesilat dari beberapa perguruan tersebut atas kerjasamanya dalam persiapan dan penyelenggaraan kegiatan Festival Pencak Silat 2018.
Dubes Rizal Sukma juga mengapresiasi berbagai upaya yang telah dilakukan PSF UK selama ini dalam mengembangkan dan mempromosikan pencak silat di Inggris.
"Sebagai warisan budaya leluhur bangsa Indonesia, Pencak Silat merupakan asset budaya Indonesia yang perlu dilestarikan dan dapat dimanfaatkan untuk mempererat hubungan Inggris dan Indonesia melalui jalinan people-to-people contact," ujar Dubes Rizal Sukma dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin (17/9).
Nampak hadir di antara penonton, Wakil Dubes RI London, Adam M. Tugio beserta Bu Irina dan Sekretaris Jenderal Federasi Pencak Silat UK, Sue Gault.
Setelah resmi dibuka, satu persatu pesilat dari lima perguruan silat di Inggris memasuki arena Seymour Centre yang terletak di jantung kota London. Berry Natalegawa, salah seorang pesilat yang bertindak sebagai pembawa acara pada pagi itu, memanggil seluruh pesilat untuk mengambil tempat di tengah-tengah arena.
Penonton yang menyaksikan dengan seksama dari balkon memperhatikan prosesi masuknya para pesilat tersebut yang berjalan dengan bangga seperti layaknya para atlet ketika memasuki arena pertandingan olah raga.
Kebanggaan atas raihan para atlet pencak silat Indonesia pada ajang olah raga bergengsi Asian Games bulan Agustus lalu seolah mengisi ruang gedung olah raga Seymour Centre.
Antusiasme penonton semakin meningkat ketika menyaksikan seluruh pesilat menampilkan berbagai jurus yang indah dan mengagumkan. Dengan lincah masing-masing pesilat dari berbagai perguruan tersebut secara bergiliran memperlihatkan kemampuan seni bela diri yang memiliki keragaman dan keunikannya tersendiri.
Ada yang tampil beregu, melakukan rangkaian jurus yang teratur dan kompak. Ada juga yang menampilkan skenario perkelahian baik dengan tangan kosong, maupun menggunakan beberapa peralatan seperti tongkat, golok maupun kipas.
Tidak kalah menarik tampilan solo Kurniati, mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan S-3 di Birmingham. Mewakili Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Teratai, Kurniati tampil begitu menawan, gerakannya yang gemulai namun berisi, memperlihatkan kualifikasinya sebagai atlet nasional silat Indonesia. Tepuk tangan penonton seringkali menyelingi penampilan para pesilat dari berbagai perguruan tersebut.
Festival Pencak Silat 2018 terasa begitu istimewa atas kehadiran Kang Cecep Arif Rahman, pesilat dari Perguruan Panglipur yang telah membintangi beberapa film berkelas dunia, diantaranya The Raid 2 dan Star Wars: The Awakening Forces.
Kang Cecep yang tampil bersama dua orang pesilat lainnya dari Indonesia menampilkan drama perkelahian tiga arah yang sangat menarik, dimana ketiga pesilat memperlihatkan teknik pukulan, tendangan, sapuan, kuncian dan bantingan yang sangat apik. Decak kagum penonton yang sesekali berteriak menunjukan betapa senang mereka menyaksikan pertunjukan pencak silat yang jarang mereka saksikan di Inggris.
Dave, salah seorang penonton merasa beruntung dapat menyaksikan penampilan Kang Cecep yang dikatakannya persis seperti yang ia lihat dalam film The Raid 2.
Tari Indang dari Sumatera Barat dan talkshow oleh Kang Cecep menyelingi kegiatan festival tersebut. Para penonton cukup banyak yang menyampaikan pertanyaan dan komentar ketika mendengar cerita Kang Cecep, yang berawal sebagai tenaga pengajar di salah satu sekolah di Garut dan melatih silat kepada komunitas di sekitarnya sampai menjadi aktor silat pada beberapa film laga dan melanglang buana, menginspirasi generasi muda di berbagai belahan dunia.
Pada kegiatan Festival Pencak Silat 2018, penonton yang tidak kurang dari 300 orang tersebut mendapat kesempatan untuk menyaksikan demonstrasi berbagai jurus silat baik dari aspek seni, maupun sebagai unsur olahraga dan bela diri. Penonton yang berminat juga dapat berlatih bersama dalam sesi workshop yang dibagi dalam lima perguruan dengan rotasi pengajar setiap 30 menit.
Dalam hal ini setiap peserta workshop mendapat pengalaman belajar silat dari lima perguruan yang berbeda. Sebanyak 85 orang turun ke arena untuk mengikuti pelatihan silat bersama para instruktur. Yang menarik adalah adanya sekelompok anak-anak berusia antara 5-10 tahun yang mengikuti pelatihan tersebut. Anak-anak tersebut dipisahkan dari kelompok lainnya dan didampingi orang tua masing-masing. Mereka juga mendapat kesempatan belajar dari lima perguruan yang tampil pada acara tersebut.
Ketua Federasi Pencak Silat UK, Aidinal Alrashid, yang menyaksikan kegiatan festival sejak awal hingga akhir, menyampaikan terima kasih kepada KBRI London yang telah berinisiatif menyelenggarakan acara tersebut. Aidinal, sapaan akrabnya, lebih jauh merasa bahagia dan bangga melihat penampilan yang luar biasa dari perguruan-perguruan dibawah binaan organisasinya.
Dikatakannya, sudah sekian lama ia tidak menyaksikan pencak silat ditampilkan secara utuh dan menarik kepada masyarakat Inggris. Ia berharap bahwa kegiatan tersebut dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan dimasa depan.
KBRI London mengapresiasi kerja sama yang baik dengan Federasi Pencak Silat UK dan beberapa perguruan silat atas penyelenggaraan kegiatan Festival Pencak Silat 2018. Diharapkan melalui kegiatan ini, masyarakat Inggris semakin mengenal Indonesia yang memiliki kekayaan seni dan budaya yang menarik, sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan Inggris ke Indonesia. (RO/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved