Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

Emas Hitam Yang Kian Terancam

Tesa Oktiana Surbakti
07/8/2018 20:06
Emas Hitam Yang Kian Terancam
(Ist)

BAGI orang Albania, hutan merupakan jalan menuju harta karun. Bagaimana tidak, rimbunnya pepohonan menyimpan "emas hitam", sebutan untuk spesies jamur (truffle) bernilai tinggi di pasar Eropa.

Sayangnya, perburuan "emas hitam" menyisakan persoalan terhadap kelestarian hutan di wilayah Eropa bagian tenggara tersebut. Sebab, mayoritas pemburu terpaksa merusak pohon lantaran spesies jamur tersebut menempel pada akar pohon.

Evgjeni Pano, rela berangkat pagi buta ke bagian selatan pegunungan Albania untuk mencari "emas hitam". Sama dengan pemburu lainnya, Pano pun membawa beberapa anjing peliharaan yang sudah dilatih guna mempermudah pencarian. Begitu keberadaan jamur terdeteksi, Pano dengan semangat tinggi langsung menancapkan sekop tajam atau kapak agar tanah dan akar pohon tidak menghalangi.

Tanpa adanya regulasi khusus, praktik pengambilan "emas hitam" kian menjamur sehingga menyebabkan akar pohon rusak. Bisa dikatakan "emas hitam" yang diambil otomatis menggugurkan satu pohon. Masifnya perburuan "emas hitam" di Albania terhitung sejak satu dekade lalu.

Orang Albania pun tergiur mencari jamur langka tersebut lantaran tingginya harga jual. Ketika dipasarkan di luar negeri, harga "emas hitam" bahkan bisa melonjak 10 kali lipat. Orang-orang dari Italia, Yunani, Rumania, dan Prancis rela membayar mahal demi menikmati kelezatan "emas hitam".

Sebagai gambaran, satu kilogram jamur (truffle) hitam yang diperoleh dalam satu hari setara dengan AS$58. Sedangkan harga jual truffle putih yang merupakan varietas langka, mencapai AS$163 per kilogram. Besaran itu sepadan dengan perjuangan para pemburu yang harus melalui medan berat. Apalagi rata-rata gaji bulanan di Albania berada di bawah level AS$436, sedangkan di wilayah pedesaan jauh lebih rendah.

Akan tetapi, pundi-pundi yang diperoleh tidak lepas dari besarnya pengorbanan. Fenomena perang rumput bahkan tak asing lagi di Albania. Pemburu yang memiliki kemampuan finansial untuk membeli anjing besar yang mahal, akan mengintimidasi pemburu lain untuk mengurangi jumlah pesaing di lapangan. Bahkan sejumlah pemburu nekat meracuni bahkan membunuh anjing milik pemburu lain.

"Suatu hari, sekelompok orang pernah menghalangi saya sembari mengancam apabila terus mencari "truffle" hitam di tanah liar yang diklaim sebagai milik mereka," kisah Pano yang langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.

Di samping ancaman kerusakan pohon, varietas "emas hitam" pun terancam punah. Mengingat jamur hitam tersebut tidak dikembangbiakkan, melainkan tumbuh liar.

Kini, "emas hitam" semakin sulit ditemukan setelah sebelumnya tersebar luas di hamparan hutan Albania. Pemerintah setempat diimbau untuk mengontrol perdagangan "emas hitam". Mulai dari pelarangan penggunaan kapak untuk mengambil jamur, hingga pengenaan pajak terhadap komoditas langka tersebut.(AFP/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya