Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
ATLET tenis meja dari Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) bermain bersama dalam sebuah turnamen internasional, Selasa (17/7), dalam diplomasi olahraga terbaru yang dilakukan kedua negara di Semenanjung Korea itu.
Olahraga itu telah lama dijadikan diplomasi antarnegara, yang paling terkenal ialah diplomasi ping pong yang dilakukan Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) pada 1970-an.
Olahraga memang memegang peran penting dalam upaya menciptakan perdamaian di Semenanjung Korea, dengan Olimpiade Musim Dingin 2018 sebagai puncak.
Korut dan Korsel ambil bagian dalam parade pembukaan Olimpiade Musim Dingin di bawah satu bendera unigikasi dan tampil bersama di nomor hoki es putri.
Di saat yang sama, Presiden Korsel Moon Jae-in menjadi penengah untuk mendamaikan Korut dan AS.
Tiga bulan kemudian, pemain putri tenis meja Korut dan Korsel bersatu menjadi tim ketimbang saling berhadapan di perempat final kejuaraan dunia meski mereka akhirnya kalah di babak semifinal dan harus puas meraih medali perunggu.
Kini, pascapertemuan bersejarah di Singapura, bulan lalu, antara pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump, 16 pemain Korut ambil bagian dalam turnamen tenis meja ITTF Korea Open di Daejeon.
Empat atlet--termasuk peraig medali perunggu Olimpiade 2016 asal Korut Kim Song I--akan bergabung dengan atlet Korsel di nomor ganda.
Pertama kalinya pemain tenis meja dari kedua negara tetangga itu bergabung dalam satu tim ialah di kejuaraan dunia pada 1991 di periode awal upaya unifikasi kedua negara. Kala itu, tim gabungan Korea itu sukses mengejutkan Tiongkok dengan memenangkan medali emas di nomor beregu putri.
"Tenis meja memiliki sejarah panjang sebagai pembawa perdamaian. Kami dengan senang hati menyambut babak baru dalam diplomasi ping pong untuk mempromosikan perdamaian di Semenanjung Korea," ungkap Presiden Federasi Tenis Meja Internasional Thomas Weikert. (AFP/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved