Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
POLISI mulai memasang barikade di kediaman pribadi mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Abdul Razak, di Jalan Langgak Duta, Kuala Lumpur, kemarin.
Wakil Kepala Polisi Sentul, Mohamed Rafiq Mohamed Mustafa, mengatakan telah menempatkan petugas dari kantor polisi Sentul untuk berjaga di sekitar rumah Najib guna memantau keamanan.
Mobil patroli polisi juga berkeliling di area itu. Seluruh kendaraan yang melintas diperiksa. Praktisi media yang telah bermalam di sana juga tidak diizinkan masuk ke wilayah tersebut.
Penjagaan ketat dilakukan menyusul informasi penerbangan yang bocor tentang rencana keberangkatan Najib dan istrinya, Rosmah Mansor, ke Indonesia, Sabtu (12/5).
Di lain hal, Najib menyatakan berkomitmen memfasilitasi pergantian kekuasaan dengan mulus.
Sementara itu, Perdana Menteri baru Malaysia, Mahathir Mohamad, telah melarang Najib dan istrinya keluar dari Malaysia. Larangan itu dikeluarkan untuk mencegah mereka melarikan diri dari dugaan skandal megakorupsi.
Tidak hanya itu, Mahathir juga mengambil langkah signifikan dengan menunjuk seorang etnik Tionghoa, Lim Guan Eng, 57, sebagai Menteri Keuangan. Dia juga menegaskan Najib akan menghadapi konsekuensi jika penyelidik menemukan bukti.
"Banyak keluhan terhadap dia dan semuanya harus diselidiki. Kami harus bertindak cepat karena kami tidak ingin dibebani dengan ekstradisi dari negara lain," kata Mahathir.
Mahathir melanjutkan, sejauh ini ada cukup bukti untuk menyelidiki dugaan skandal megakorupsi Najib yang melibatkan dana negara 1MDB dan sedang diselidiki di Amerika Serikat (AS) dan negara lain.
Para penyelidik AS mengatakan rekan-rekan Najib telah menggelapkan dan mencuci uang US$4,5 miliar dari dana tersebut. Sekitar US$700 juta masuk ke rekening Najib dan sekitar US$30 juta digunakan untuk membeli perhiasan istrinya. Dalam merespons tuduhan itu, Najib membantah telah melakukan kesalahan.
Di sisi lain, penunjukan Lim yang sebelumnya berprofesi sebagai akuntan di Penang sejak 2008 menjadi menteri keuangan dinilai sebagai cermin reformasi yang diusung aliansi Mahathir.
Berbagai kalangan menilai hal itu dapat memulihkan perpecahan rasial karena sejak 1974 keuangan negara selalu dipegang warga muslim Melayu. "Saya tidak menganggap diri saya sebagai orang Tionghoa. Saya orang Malaysia. Saya memastikan bahwa kepentingan negara dilindungi," kata Lim.
Lim dan Mahathir memiliki sejarah panjang. Dulu, Lim ialah musuh Mahathir selama 22 tahun dan dijebloskan dua kali ke penjara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved