Najib Akui Kekalahan dalam Pemilu Malaysia

PERDANA Menteri Malaysia Najib Razak akhirnya mengeluarkan suara usai kekalahan Barisan Nasional dalam Pemilihan Umum. Najib mengatakan Barisan Nasional (BN) sudah melakukan yang terbaik untuk rakyat.
 
Menurut Najib, sejak dia pertama kali berkuasa pada 2009 lalu, pemerintah sudah berupaya meningkatkan kualitas hidup rakyat demi masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang.
 
"Lebih dari tigas juga pekerjaan diciptakan untuk rakyat. Angka kemiskinan pun berada pada tingkat terendah," ujar Najib, seperti dikutip Malaysia Kini, Kamis (10/5).
 
"Ekonomi Malaysia telah kami pacu dan rakyat patut bangga atas capaian inklusif yang dilaksanakan," jelasnya.
 
Walau bagaimana pun, Najib mengatakan hasil Pemilu Malaysia 2018 jelas sekali menunjukkan bahwa apa yang dikampanyekan Barisan Nasional tidak menarik hati rakyat. Baginya, rakyat saat ini lebih tertarik melihat tawaran dari pihak lawan yakni, koalisi oposisi Pakatan Harapan.
 
“Kita sudah lakukan yang terbaik, sesuatu yg kita semua bangga. Saya sadar bahwa ada beberapa yang tidak sempurna saat kami memerintah. Tetapi prioritas saya adalah selalu menentukan keamanan dan kemakmuran rakyat," pungkasnya.
 
"Saya dan teman-teman saya di partai menerima keputusan yang dibuat oleh rakyat dan pihak BN berkomitmen dan menghormati prinsip demokrasi parlementer," katanya.
 
Najib mengatakan orang-orang sekarang menunggu janji-janji yang dibuat oleh koalisi oposisi.
 
"Saya dan teman-teman menerima keputusan rakyat," pungkas Najib.
 
"BN berkomitmen untuk menghormati prinsip-prinsip demokrasi parlementer," katanya.
 
Barisan Nasional dijungkalkan dari pemerintahan setelah 60 tahun berkuasa di Malaysia. Mereka kalah dalam Pemilu Malaysia 9 Mei 2018, dengan hanya meraih kursi parlemen sebanyak 79.
 
Pakatan Harapan yang dimotori oleh mantan PM Mahathir Mohamad meraih 122 kursi parlemen, sebuah angka yang menakjubkan bagi pihak oposisi yang selama ini berada di ketiak Barisan Nasional. Mahathir pun direncanakan akan menjabat kembali sebagai Perdana Menteri Malaysia. (Medcom/OL-1)