Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PERSAINGAN ketat mulai terlihat menjelang Pemilihan Umum Malaysia yang jatuh pada 9 Mei mendatang. Upaya saling sindir dan saling menjatuhkan pun sangat terasa, terutama dari Najib Razak dengan Mahathir Mohamad.
Baru-baru ini, Najib menyebut Mahathir pantas menerima Piala Oscar dengan kategori Aktor Terbaik karena sangat pandai berakting di depan publik.
"Dia aktor nomor satu. Sebelumnya ia mengutuk Anwar Ibrahim. Lalu sekarang dia bisa-bisanya berjabat tangan dengan santai dengan Anwar," kata Najib, dikutip dari The Star, Rabu (25/4).
Najib juga menyebut Mahathir ialah sosok yang tak memiliki prinsip dan selalu menghasut rakyat.
"Saya tidak dapat melakukan hal-hal yang ia lakukan di masa lalu. Tapi setidaknya, saya berprinsip," tegas Najib.
Ia bahkan berpendapat bahwa Mahathir dimanfaatkan oleh partai oposisi untuk meraup suara dari warga Malaysia.
'Peperangan' antara Najib dan Mahathir seakan tak kunjung selesai. Berawal dari hubungan 'guru dan murid' dan sama-sama berada di Partai UMNO, kini keduanya saling menjatuhkan.
Sebaliknya, Anwar Ibrahim yang dulu dipecat Mahathir dari UMNO dan juga dari kursi Wakil Perdana Menteri, kini kembali bergabung dengannya untuk sama-sama melengserkan Najib dari jabatan perdana menteri. (Medcom/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved